FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN PADA ANAK BALITA GIZI KURANG (STUDI KASUS DI DESA KALIGARANG KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA)

Main Author: Kunarso, Kunarso
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/26215/1/44_Kunarso_G2C203085_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26215/2/44_Kunarso_G2C203085.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26215/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi masalah gizi kurang pada balita selama ini masih terfokus pada asupan melalui program pemberian makanan tambahan (PMT), tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi asupannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan (energi dan protein) diantaranya adalah kejadian infeksi, pola asuh dan ketersediaan pangan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan energi dan protein. Metode: Penelitian dilakukan di Desa Kaligarang Kecamatan Keling Kabupaten Jepara dengan desain Cross Sectional. Sampel yaitu semua anak balita 1-5 tahun gizi kurang sebanyak 67 anak. Data yang diperoleh meliputi data status gizi dengan cara antropometri (BB/U), Data Asupan energi dan protein diperoleh melalui recall 2x24 jam. Penyakit infeksi , pola asuh dan ketersediaan pangan keluarga diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner Analisis data menggunakan uji Pearson Chi-square atau Fisher Exact dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian: Asupan energi menunjukkan sebagian besar (53,7%), dalam kategori baik, begitu juga dengan asupan protein (64,2%) dalam kategori baik. kejadian infeksi dengan asupan energi menunjukkan bahwa anak yang menderita infeksi mempunyai asupan energi kurang (90,3%), dibandingkan dengan anak yang tidak menderita infeksi (9,7%), Hasil uji hubungan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kejadian infeksi dengan asupan energi. Hubungan antara kejadian infeksi dengan asupan protein menunjukkan bahwa anak yang menderita infeksi mempunyai asupan protein yang kurang (91,7%), dibandingkan dengan anak yang tidak menderita infeksi (8,3%). Hasil uji hubungan Fisher Exact menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kejadian infeksi dengan asupan protein.. Hubungan antara pola asuh ibu dengan asupan energi menunjukkan bahwa ibu dengan pola asuh kurang baik, anaknya mempunyai asupan energi yang kurang (54,8%), dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pola asuh baik (45,2%), Hasil uji hubungan Fisher Exact menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (p > 0,05) antara pola asuh ibu dengan asupan energi. Hubungan antara pola asuh ibu dengan asupan protein menunjukkan bahwa ibu dengan pola asuh kurang baik, anaknya mempunyai asupan protein yang kurang (66,7%), dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pola asuh baik (33,3%). Hasil uji hubungan Fisher Exact menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p , 0,05) antara pola asuh ibu dengan asupan protein. Hubungan antara ketersediaan pangan keluarga dengan asupan energi menunjukkan bahwa keluarga yang tidak tersedia pangannya, mempunyai anak yang asupan energinya kurang (6,5%), lebih kecil dibandingkan dengan keluarga yang tersedia pangannya (93,5%). Hasil uji hubungan Fisher Exact menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan(p > 0,05) antara ketersediaan pangan keluarga dengan asupan energi. Hubungan antara ketersediaan pangan keluarga dengan asupan protein menunjukkan bahwa keluarga yang tidak tersedia pangannya, mempunyai anak dengan asupan protein kurang (8,3%), lebih kecil dibandingkan dengan keluarga yang tersedia panganya (91,7%). Hasil uji hubungan Fisher Exact menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (p > 0,05) antara ketersediaan pangan keluarga dengan asupan protein Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kejadian infeksi dengan asupan energi dan protein. Ada hubungan signifikan (p < 0,05) antara pola asuh dengan asupan protein dan tidak ada hubungan yang signifikan (p > 0,05) antara pola asuh ibu dengan asupan energi. Begitu juga hubungan antara ketersediaan pangan keluarga dengan asupan energi dan protein tidak ada hubungan yang signifikan.