HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN LAMA PERAWATAN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Main Author: Natalia Hariyanti, Natalia Hariyanti
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/26207/1/38_Natalia_hariyanti_G2C203090_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26207/2/38_Natalia_hariyanti_G2C203090.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26207/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Terapi diet yang diberikan pada pasien demam Tifoid disesuaikan dengan keadaan penyakit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kecukupan energi dan protein pasien. Tingkat kecukupan energi dan protein akan mempengaruhi status gizi pasien yang kemudian akan berpengaruh pada lama masa rawat di rumah sakit. Tujuan: Untuk menganalisa hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan lama perawatan di Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Wonosobo. Metode: Penelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap yang menderita demam tifoid di BRSD Kabupaten Wonosobo. Sampel adalah pasien yang berusia di atas dan sama dengan 18 tahun, dapat berkomunikasi, dan pulang atas persetujuan dokter. Sampel yang diperoleh berjumlah 16 orang. Tingkat kecukupan energi dan protein diperoleh dari perhitungan asupan energi dan protein yang berasal dari penimbangan dan recall 3 hari. Lama perawatan dilihat dari masa rawat di rumah sakit. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi product moment Pearson pada taraf signifikansi 95%. Hasil: Tingkat kecukupan energi rata – rata adalah 63,4 ± 14,37 % dengan niali terendah 44,4% dan yang tertinggi 94,5%. Tingkat kecukupan protein rata – rat adalah 99,9 ± 16,68% dengan nilai terendah 82,4% dan yang tertinggi 139,4% Tingkat kecukupan energi tidak berhubungan dengan lama perawatan ( r= 0,025, p = 0,926). Tingkat kecukupan protein tidak berhubungan dengan lama perawatan (r=-0,431, p=0,096). Simpulan: Tingkat kecukupan energi kurang dari kecukupan energi individu, tingkat kecukupan protein cukup baik dibanding dengan kebutuhan protein individu, dan tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan lama perawatan.