Hubungan Komposisi Tubuh dengan Bone Mineral Density (BMD) Pada Pasien Rawat Jalan RS Dr. Sardjito Yogyakarta

Main Author: Nur Fauziyah Faraswati, Nur Fauziyah Faraswati
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/26030/1/166_Nur_Fauziyah_Faraswati__G2C004266_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26030/2/166_Nur_Fauziyah_Faraswati__G2C004266.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26030/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Osteoporosis merupakan suatu penyakit kelainan sistemik tulang yang ditandai oleh pengurangan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan patah walaupun terkena trauma minimal. Satu Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya osteoporosis adalah komposisi tubuh. Tingginya IMT dan massa lemak berpengaruh terhadap terjadinya osteoporosis. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komposisi tubuh dengan Bone Mineral Density (BMD) Metode : Desain penelitian ini adalah Cross sectional dengan sampel 24 wanita premenopause dan 17 wanita postmenopause yang berusia berusia 33 - 72 tahun yang datang ke Instalasi Radiologi RS. Dr. Sardjito Yogyakarta selama bulan April hingga Mei 2008. Nilai BMD yang merupakan besar ukuran kepadatan tulang dinyatakan dalam nilai T-score, nilai persen massa lemak (%), dan persen massa tubuh tanpa lemak (%) diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan Dual-Energy X-Ray Absorptiometry (DXA). Analisis data yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil : Pada penelitian ini ditunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan nilai BMD pada wanita postmenopause dan premenopause (p = 0.0.16). Hasil uji korelasi antara indeks massa tubuh dengan BMD (r = 0,496 p = 0,002), persen massa lemak dengan BMD (r = 0,468 p = 0,001), persen massa tubuh tanpa lemak dan BMD (r = - 0,507 p = 0,001). Kesimpulan : Indeks massa tubuh dan persen massa lemak yang tinggi akan meningkatkan nilai BMD, sedangkan semakin tinggi persen massa tubuh tanpa lemak akan menurunkan pula nilai BMD.