Hubungan Antara Kondisi Psikologis, Tingkat Kecukupan Energi - Protein Dan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Lansia Di Panti Wreda Harapan Ibu Gondoriyo Semarang
Main Authors: | Agavita Cendy Agustien , Agavita Cendy Agustien , Wirawanni, Yekti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/25988/1/143_Agavita_Cendy_Agustein_G2C206001_A.pdf http://eprints.undip.ac.id/25988/2/143_Agavita_Cendy_Agustein_G2C206001.pdf http://eprints.undip.ac.id/25988/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Peningkatan harapan hidup dan kemajuan pelayanan kesehatan secara otomatis akan membuat jumlah lansia meningkat. Banyak perubahan yang terjadi pada lansia baik secara psikologi maupun fisiologi yang dapat mengakibatkan terjadinya malnutrisi. Keadaan ini harus diimbangi dengan meningkatnya perhatian dan prioritas terhadap pelayanan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan dan status gizi. Berdasarkan alasan itulah peneliti ingin mengetahui hubungan antara kondisi psikologis, tingkat kecukupan energi, protein dan tingkat aktivitas fisik terhadap status gizi lansia. Penelitian ini dilakukan di Panti Wreda Harapan Ibu Kelurahan Gondoriyo Semarang. Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi lansia. Metode : Penelitian ini termasuk dalam lingkup keilmuan gizi masyarakat, dan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crossectional. Uji yang digunakan adalah Pearson product moment untuk analisis bivariat dan korelasi partial untuk analisis multivariat. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan energi dan protein adalah FFQ (Food Frequency Quantitative), data aktivitas fisik lansia diperoleh dengan menggunakan recal aktivitas fisik, kondisi psikologis dengan menggunakan form GDS (Geriatric Depression Scale) dan data status gizi diperoleh dengan menggunakan IMT. Hasil : Berdasarkan penelitian ini 82,14% lansia termasuk young elderly, 64,28 % sampel termasuk dalam tingkat kecukupan energi kurang, 69,28% lansia termasuk kategori tingat kecukupan protein sedang, 67,85 % aktivitas fisik sampel tergolong ringan, 64,2 % sampel beresiko mengalami depresi dan 46,42 % lansia mengalami kelebihan obesitas. Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan energi, protein dan aktivitas fisik terhadap status gizi. Namun hubungan antara kondisi psikologis dengan tingkat kecukupan energi, protein, tingkat aktivitas fisik dan status gizi tidak bermakna.