Optimasi Penempatan Transformator Distribusi Berdasar Jatuh Tegangan (Studi Kasus Pada Wilayah Kawasan Tertib Listrik UPJ Semarang Selatan
Main Authors: | Pradono, Seno Sasmito, Sukmadi, Tejo, Winardi, Bambang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/25430/1/ML2F306052.pdf http://eprints.undip.ac.id/25430/ |
Daftar Isi:
- Pada sistem distribusi dibedakan atas jaringan distribusi primer dan sekunder. Jaringan distribusi primer adalah jaringan dari trafo gardu induk ( GI ) ke gardu distribusi, sedangkan sekunder adalah jaringan saluran dari trafo gardu ditribusi hingga konsumen atau beban. Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan jaringan tegangan menengah ( JTM 20kV ) sedangkan distribusi sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220/380V ). Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang terdekat dengan pelanggan atau beban dibanding dengan jaringan transmisi. Kelistrikan jaringan pada saat ini kondisi kelistrikan di seluruh indonesia mengalami susut sebesar 5% yang diakibatkan berbagai macam faktor seperti diameter penghantar yang digunakan bersekala menengah maka pada SR terjauh nilai tegangan lebih 10% jatuh tegangan yang diijinkan dan harus mengantisipasi kenaikan beban listrik sebesar 22,7%, penempatan trafo yang tidak maksimal dan jarak tempuh energy listrik dari transformator ke beban yang kurang diperhatikan sehingga menjadi tidak maksimal besarnya kapasitas suatu transformator dan jatuh tegangan yang semakin besar pula. Dengan adanya kondisi tersebut diperlukan evaluasi dan perencanaan kembali yang memperhatikan kriteria-kriteria perencanaan seperti jatuh tegangan yang diijinkan dan kelangsungan pelayanan listrik sehingga muncul optimasi pada jaringan yang dipakai. Kata kunci : sistem distribusi, keseimbangan beban, losses, penempatan transformator