Hubungan Antara Asupan Kalsium, Aktivitas Fisik dan Frekuensi Konsumsi Teh dengan Kepadatan Tulang Pada Wanita Pasca Menopause

Main Authors: Desi Nurwahyuni, Desi Nurwahyuni, Wirawanni, Yekti
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/25385/1/250_Desi_Nurwahyuni__(G2C005267)_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/25385/2/250_Desi_Nurwahyuni__(D2C005267).pdf
http://eprints.undip.ac.id/25385/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Osteoporosis merupakan suatu penyakit kelainan sistemik tulang yang ditandai oleh pengurangan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan patah walaupun terkena trauma minimal. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya osteoporosis pada wanita pasca menopause antara lain asupan kalsium, aktivitas fisik dan frekuensi konsumsi teh. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kalsium, aktivitas fisik dan frekuensi konsumsi teh dengan kepadatan tulang pada wanita pasca menopause. Metode : Penelitian analitik dengan desain cross sectional dengan subjek 61 wanita pasca menopause yang berusia antara 50 - 70 tahun. Data asupan kalsium, vitamin D dan fluor diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan formulir FFQ semi kuantitaif. Data aktivitas fisik diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan formulir diary aktivitas fisik harian. Data konsumsi teh diperoleh melalui wawancara tentang jumlah konsumsi teh per hari dalam ukuran gelas belimbing (200 ml), berat teh dan bentuk teh. Nilai Bone Mineral Density yang diukur menggunakan alat bone densitometry. Analisis data yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov, korelasi Pearson Product Moment, Rank Spearman dan korelasi Parsial. Hasil : Asupan kalsium 58 subjek (95,1%) tergolong rendah. Aktivitas fisik 42 subjek (68,9%) tergolong ringan. Frekuensi konsumsi teh sebagian besar subjek yaitu 42 orang (68,9%) berkisar antara 1 sampai 3 gelas per hari. Uji korelasi antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang menunjukkan hubungan yang positif dan bermakna (r=0,849 p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan frekuensi konsumsi teh dengan kepadatan tulang (r=0,092 p=0,482 dan r=0,184 p=0,155). Kesimpulan : Asupan kalsium berhubungan positif dengan kepadatan tulang.