Hubungan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, Natrium dan Serat dengan Tekanan Darah pada Lansia

Main Author: Derris Sugianty, Derris Sugianty
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/24987/1/198_Derris_Sugianty_G2C004250_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24987/2/198_Derris_Sugianty_G2C004250.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24987/
Daftar Isi:
  • Latar belakang : Kemajuan dalam pemeliharaan kesehatan dan perbaikan taraf hidup masyarakat membawa perubahan, yaitu selain menurunnya angka kematian bayi dan balita juga usia harapan hidup rata-rata penduduk meningkat yang memberikan dampak berupa penurunan jumlah populasi balita dan peningkatan populasi golongan usia lanjut. Masalah yang dihadapi manusia lanjut usia cukup komplek, yakni menyangkut fisik, sosial ekonomi dan psikis. Seiring dengan bertambahnya usia, prevalensi tekanan darah tinggi semakin meningkat. Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari ketuaan, insiden hipertensi pada lanjut usia adalah tinggi. Faktor asupan zat gizi diduga mempunyai peranan dalam peningkatan tekanan darah, antara lain karbohidrat, sukrosa, protein, triptofan, tirosin, lemak, lemak jenuh, natrium dan serat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat, protein, lemak, natrium dan serat dengan tekanan darah pada lansia. Metode : Penelitian cross-sectional ini diikuti oleh 52 subjek (62 – 90 tahun) dari Panti Wreda Pengayoman Semarang. Asupan karbohidrat, sukrosa, protein, triptofan, tirosin, lemak, lemak jenuh, natrium dan serat diperoleh dengan menggunakan metode penimbangan makanan. Tekanan darah diukur dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Pearson Product Moment. Hasil : Pada penelitian ini sebanyak 59.6% subjek memiliki tekanan darah sistolik prehipertensi, 25% memiliki tekanan darah sistolik hipertensi derajat 1, 25% memiliki tekanan darah diastolik prehipertensi dan 15.4% memiliki tekanan darah diastolik hipertensi derajat 1. Sebanyak 75% subjek mempunyai asupan karbohidrat kurang dari kebutuhan. Asupan natrium (100%) subjek termasuk dalam kategori ≤ 2400 mg/hr. Asupan protein (100%), lemak (100%) dan serat (100%) subjek kurang dari kebutuhan. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan tekanan darah sistolik (r = 0.288 ; p = 0.039) dan diastolik (r = 0.363 ; p = 0.008). Ada hubungan antara sukrosa dengan tekanan darah sistolik (r = 0.475 ; p = 0.000) dan diastolik (r = 0.422 ; p = 0.002). Tidak ada hubungan antara asupan protein, triptofan, tirosin, lemak, lemak jenuh, natrium dan serat dengan tekanan darah sistolik dan diastolik. Simpulan : Faktor asupan zat gizi yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah adalah karbohidrat dan sukrosa.