Perbedaan Kadar Timbal (Pb) Pada Minuman Berdasarkan Kekerapan Pohon Peneduh Dan Lama Pajanan

Main Author: Etika Saputri Suryandari, Etika Saputri Suryandari
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/24972/1/337_Etika_Saputri_Suryandari_G2C006024_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24972/2/337_Etika_Saputri_Suryandari_G2C006024.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24972/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Timbal adalah logam berat yang bersifat toksik. Timbal dari sisa pembakaran bahan bakar kendaraan merupakan kontributor utama timbal di udara. Tanaman selain sebagai peneduh juga berfungsi sebagai pereduksi polusi udara. Makanan yang dijajakan di pinggir jalan rawan tercemar timbal terutama yang jauh dari pepohonan seiring dengan bertambahnya lama pajanan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar timbal (Pb) pada minuman berdasarkan kekerapan pohon peneduh dan lama pajanan. Metode: Rancangan penelitian ini adalah eksperimen control time series design dengan jumlah sampel 24 sampel yang diambil dengan metode random. Kekerapan pohon dan lama pajanan dinyatakan sebagai variabel independen, kadar timbal sebagai variabel dependen. Data kadar timbal diperoleh dengan menganalisis sampel minuman menggunakan metode AAS. Data kerapatan pohon diperoleh dengan menghitung jumlah pohon dalam radius 100 meter. Analisis perbedaan berdasarkan lama pajanan dilakukan menggunakan Anova, sedangkan perbedaan berdasarkan kerapatan pohon menggunakan analisis independen t test. Hasil: Terdapat perbedaan kadar timbal pada minuman yang dipajankan pada kekerapan pohon tinggi dan kekerapan pohon rendah (0,132 ± 0,175 mg/l dan 0,237 ± 0,394 mg/l). Perbedaan berdasarkan kekerapan pohon terutama terlihat setelah 6 jam pajanan yaitu dengan rerata 0,3392 mg/l dan 0,6528 mg/l. Namun karena perbedaan yang terjadi sangat kecil, secara statistik tidak bermakna. Rerata kadar timbal meningkat dengan adanya lama pajanan. Terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar timbal secara keseluruhan pada pajanan selama 0 jam, 3 jam, dan 6 jam dengan rerata 0,016 mg/l, 0,042 mg/l dan 0,496 mg/l. Simpulan: Terdapat perbedaan kadar timbal yang bermakna pada minuman berdasarkan lama pajanan.. Terdapat perbedaan kadar timbal pada minuman berdasarkan kekerapan pohon peneduh, namun karena perbedaan yang terjadi sangat kecil, secara statistik tidak bermakna.