Hubungan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, Air dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Asam Urat Pada Laki-Laki Dengan Berat Badan Berlebih

Main Authors: Nova Satya Prihatiningsasi, Nova Satya Prihatiningsasi, Wirawanni, Yekti
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/24929/1/322_Nova_Satya_Prihatiningsih_G2C003275_A.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24929/2/322_Nova_Satya_Prihatiningsih_G2C003275.pdf
http://eprints.undip.ac.id/24929/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Penyakit gout merupakan salah satu penyakit degeneratif. Salah satu tanda dari penyakit gout adalah adanya kenaikan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Penyebab hiperurisemia ada beberapa faktor seperti usia, riwayat penyakit dalam keluarga, IMT, asupan makanan, asupan cairan, konsumsi obat, dan gangguan ginjal. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan karbohidrat, protein, lemak, air, IMT dengan kadar asam urat pada orang dengan kelebihan berat badan. Metoda : Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subjek adalah 48 orang. Subjek adalah karyawan laki-laki TVRI Jawa Tengah. Pengambilan sample secara random sampling. Asupan karbohidrat, protein, lemak, dan cairan diperoleh melalui recall 3x24 jam menggunakan metode wawancara. IMT diukur berdasarkan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis data bivariat data berdistribusi normal menggunakan uji statistik korelasi pearson product moment, data tidak berdistribusi normal.menggunakan uji statistik korelasi rank spearman Analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil : Sebagian besar subjek 72,9%(n=35) mempunyai kadar asam urat tinggi. Hasil uji bivariat menunjukan bahwa variable asupan karbohidrat, protein, lemak, IMT mempunyai hubungan dengan asam urat. Tidak terdapat hubungan antara asupan cairan dengan kadar asam urat. Analisis multivariat menunjukan variabel yang paling berpengaruh terhadap kadar asam urat adalah asupan protein dan lemak dengan nilai koefisien korelasi 0,895 dan R square adjusted sebesar 80,2%. Simpulan : Sebagian besar subjek 72,9%(n=35) mempunyai kadar asam urat tinggi. Asupan protein dan lemak paling berpengaruh terhadap kadar asam urat.