FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PELAKSANAAN PROGRAM NUSSP DI KELURAHAN RAPPOCINI – KELURAHAN PANNAMPU KOTA MAKASSAR
Main Author: | Patabang, Aprianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/23638/1/Aprianto_Patabang.pdf http://eprints.undip.ac.id/23638/ |
ctrlnum |
23638 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PARTISIPASI MASYARAKAT
PADA PELAKSANAAN PROGRAM NUSSP
DI KELURAHAN RAPPOCINI – KELURAHAN PANNAMPU
KOTA MAKASSAR</title><creator>Patabang, Aprianto </creator><subject>HV Social pathology. Social and public welfare</subject><description>Abstrak
Program NUSSP merupakan kegiatan kerjasama antara Pemerintah Indonesia
melalui Departemen Pekerjaan Umum dengan Asian Development Bank (ADB) diarahkan
untuk perbaikan lingkungan permukiman kumuh di perkotaan yang dilaksanakan melalui
kemitraan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat serta upaya penguatan
kelembagaan pada tingkat komunitas. Program NUSSP di Kota Makassar telah
dilaksanakan sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 di 42 kelurahan. Berdasarkan
indikator-indikator penilaian yang tertuang dalam pedoman umum pelaksanaan program,
lokasi yang menjadi contoh keberhasilan dan kekurangberhasilan adalah Kelurahan
Rappocini dan Kelurahan Pannampu.
Dengan adanya dua fenomena yang berbeda tersebut, tesis ini dibuat untuk
menggali lebih dalam ”Faktor-faktor apa yang menjadi pendorong dan penghambat
adanya partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Program NUSSP di Kelurahan
Rappocini - Kelurahan Pannampu Kota Makassar”. Sasaran yang akan dicapai
berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah mengidentifikasi perbedaan bentuk-bentuk
partisipasi masyarakat, menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat
partisipasi ditinjau dari tingkat individu, menganalisis hubungan faktor-faktor pendorong
dan penghambat partisipasi paling signifikan ditinjau dari tingkat individu terhadap
bentuk-bentuk partisipasi, dan menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan
penghambat partisipasi ditinjau dari tingkat komunitas.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode campuran (mixed method) yaitu;
(1) metode kuantitatif, dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan bentuk-bentuk
partisipasi pada kedua kelurahan dengan teknik analisis distribusi frekuensi, menganalisis
perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat partisipasi ditinjau dari tingkat
individu menggunakan teknik perbandingan rata-rata, dan menganalisis hubungan faktorfaktor
paling signifikan ditinjau dari tingkat individu terhadap bentuk-bentuk partisipasi
menggunakan teknik analisis tabulasi silang. (2) metode kualitatif, dilakukan untuk
menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat partisipasi ditinjau dari
tingkat komunitas pada kedua kelurahan menggunakan teknik analisis wawancara.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, nilai tertinggi (96,6%) dan (94,5%)
bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Rappocini dan Kelurahan Pannampu adalah
bantuan tenaga. Sedangkan nilai terendah (6,9%) bentuk partisipasi masyarakat
Kelurahan Rappocini adalah bentuk simbolis, dan nilai terendah (9,9%) bentuk partisipasi
masyarakat Kelurahan Pannampu adalah bentuk sumbangan uang. Ditinjau dari tingkat
individu, faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat paling signifikan pada
kedua kelurahan adalah tingkat pendidikan dan mata pencaharian dengan nilai
signifikansi masing-masing adalah 0,000 atau < 0,05 dan tidak ditemukan hubungan yang
signifikan antara kedua faktor tersebut terhadap bentuk-bentuk partisipasi yang diberikan.
Sedangkan dari tingkat komunitas, faktor pendorong dan penghambat partisipasi
masyarakat paling dominan pada kedua kelurahan adalah kepemimpinan, ketersediaan
sumber daya manusia yang memadai, dan kapasitas organisasi kemasyarakatan.
Kata kunci : Partisipasi masyarakat,tingkat individu, tingkat komunitas</description><date>2010</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.undip.ac.id/23638/1/Aprianto_Patabang.pdf</identifier><identifier>Patabang, Aprianto (2010) FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PELAKSANAAN PROGRAM NUSSP DI KELURAHAN RAPPOCINI – KELURAHAN PANNAMPU KOTA MAKASSAR. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.</identifier><relation>http://eprints.undip.ac.id/23638/</relation><recordID>23638</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview File:application/pdf File |
author |
Patabang, Aprianto |
title |
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PARTISIPASI MASYARAKAT
PADA PELAKSANAAN PROGRAM NUSSP
DI KELURAHAN RAPPOCINI – KELURAHAN PANNAMPU
KOTA MAKASSAR |
publishDate |
2010 |
topic |
HV Social pathology. Social and public welfare |
url |
http://eprints.undip.ac.id/23638/1/Aprianto_Patabang.pdf http://eprints.undip.ac.id/23638/ |
contents |
Abstrak
Program NUSSP merupakan kegiatan kerjasama antara Pemerintah Indonesia
melalui Departemen Pekerjaan Umum dengan Asian Development Bank (ADB) diarahkan
untuk perbaikan lingkungan permukiman kumuh di perkotaan yang dilaksanakan melalui
kemitraan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat serta upaya penguatan
kelembagaan pada tingkat komunitas. Program NUSSP di Kota Makassar telah
dilaksanakan sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 di 42 kelurahan. Berdasarkan
indikator-indikator penilaian yang tertuang dalam pedoman umum pelaksanaan program,
lokasi yang menjadi contoh keberhasilan dan kekurangberhasilan adalah Kelurahan
Rappocini dan Kelurahan Pannampu.
Dengan adanya dua fenomena yang berbeda tersebut, tesis ini dibuat untuk
menggali lebih dalam ”Faktor-faktor apa yang menjadi pendorong dan penghambat
adanya partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Program NUSSP di Kelurahan
Rappocini - Kelurahan Pannampu Kota Makassar”. Sasaran yang akan dicapai
berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah mengidentifikasi perbedaan bentuk-bentuk
partisipasi masyarakat, menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat
partisipasi ditinjau dari tingkat individu, menganalisis hubungan faktor-faktor pendorong
dan penghambat partisipasi paling signifikan ditinjau dari tingkat individu terhadap
bentuk-bentuk partisipasi, dan menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan
penghambat partisipasi ditinjau dari tingkat komunitas.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode campuran (mixed method) yaitu;
(1) metode kuantitatif, dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan bentuk-bentuk
partisipasi pada kedua kelurahan dengan teknik analisis distribusi frekuensi, menganalisis
perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat partisipasi ditinjau dari tingkat
individu menggunakan teknik perbandingan rata-rata, dan menganalisis hubungan faktorfaktor
paling signifikan ditinjau dari tingkat individu terhadap bentuk-bentuk partisipasi
menggunakan teknik analisis tabulasi silang. (2) metode kualitatif, dilakukan untuk
menganalisis perbedaan faktor-faktor pendorong dan penghambat partisipasi ditinjau dari
tingkat komunitas pada kedua kelurahan menggunakan teknik analisis wawancara.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, nilai tertinggi (96,6%) dan (94,5%)
bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Rappocini dan Kelurahan Pannampu adalah
bantuan tenaga. Sedangkan nilai terendah (6,9%) bentuk partisipasi masyarakat
Kelurahan Rappocini adalah bentuk simbolis, dan nilai terendah (9,9%) bentuk partisipasi
masyarakat Kelurahan Pannampu adalah bentuk sumbangan uang. Ditinjau dari tingkat
individu, faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat paling signifikan pada
kedua kelurahan adalah tingkat pendidikan dan mata pencaharian dengan nilai
signifikansi masing-masing adalah 0,000 atau < 0,05 dan tidak ditemukan hubungan yang
signifikan antara kedua faktor tersebut terhadap bentuk-bentuk partisipasi yang diberikan.
Sedangkan dari tingkat komunitas, faktor pendorong dan penghambat partisipasi
masyarakat paling dominan pada kedua kelurahan adalah kepemimpinan, ketersediaan
sumber daya manusia yang memadai, dan kapasitas organisasi kemasyarakatan.
Kata kunci : Partisipasi masyarakat,tingkat individu, tingkat komunitas |
id |
IOS2852.23638 |
institution |
Universitas Diponegoro |
institution_id |
69 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Diponegoro |
library_id |
485 |
collection |
Diponegoro University Institutional Repository |
repository_id |
2852 |
city |
SEMARANG |
province |
JAWA TENGAH |
repoId |
IOS2852 |
first_indexed |
2016-09-15T18:15:34Z |
last_indexed |
2016-09-22T21:01:28Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765880853126184960 |
score |
17.13294 |