ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN / KOTA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2003-2007
Main Authors: | WICAKSONO, Cholif Prasetio, BASUKI, Maruto Umar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/22585/1/Disparitas_Pendapatan_Kab_Kota_Jateng.pdf http://eprints.undip.ac.id/22585/ |
Daftar Isi:
- Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah secara keseluruhan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 hingga 2007, pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah sekitar 5%, sedangkan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah masih banyak yang berada dibawah 5%. Perbedaan pertumbuhan ekonomi tiap daerah di Propinsi Jawa Tengah mengindikasikan adanya disparitas pendapatan. Disparitas pendapatan antar daerah dapat menyebabkan permasalahan pembangunan dan ketidakstabilan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya disparitas antar daerah dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, menganalisis sektorsektor yang berpotensi dikembangkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi, mengklasifikasi daerah dan sektor-sektor kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah berdasarkan laju pertumbuhan dan pendapatan perkapitanya/kontribusinya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pertumbuhan ekonomi, location quotient (LQ), Shift-share, tipologi klassen, indeks Williamson dan indeks Theil. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa : sektor industri pengolahan dan sektor pertanian termasuk sektor yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tiap kabupaten / kota di Propinsi Jawa Tengah. Masih banyak daerah di Propinsi Jawa Tengah yang tergolong dalam daerah relatif tertinggal, tercatat sebanyak 14 kabupaten termasuk daerah relatif tertinggal. Disparitas pendapatan antar daerah di Propinsi Jawa Tengah tahun 2003-2007 tegolong tinggi (> 0,5) dan mengalami kecenderungan menurun. Sementara hipotesis āUā terbalik Kuznets yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan dengan ketimpangan tidak berlaku di Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan temuan tersebut saran yang dapat disampaikan untuk mengurangi disparitas pendapatan antar kabupaten/kota adalah menerapkan kebijakan pembangunan yang memprioritaskan pada daerah-daerah yang masih relatif tertinggal tanpa mengabaikan daerah-daerah yang sudah maju dan tumbuh pesat. Pembangunan sektor-sektor potensial yang telah menjadi sektor basis di masing-masing daerah supaya mempercepat laju pertumbuhan ekonominya, terutama pada sektor pertanian dengan agribisnis dan sektor industry dengan agroindustri sehingga menciptakan keterkaitan antar sektoral.