PEMANFAATAN GLISEROL SEBAGAI HASIL SAMPING BIODIESEL MENJADI PRODUK KIMIA LAIN DALAM MEDIA AIR SUBKRITIS HINGGA SUPERKRITIS

Main Authors: Yuniati, Yuyun , Sumarno, Sumarno, Mahfud, Mahfud
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/22031/1/A-13.pdf
http://eprints.undip.ac.id/22031/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya produksi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif berakibat pada meningkatnya jumlah hasil sampingnya yang berupa gliserol. Senyawa gliserol seharusnya dimanfaatkan kembali melalui reaksi pemutusan ikatan (degradasi). Pemanfaatan gliserol diharapkan dapat memberikan kompensasi harga biodiesel menjadi lebih murah dan terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan temperatur reaksi terhadap produk-produk kimia yang dihasilkan melalui reaksi degradasi gliserol, antara lain pengaruhnya terhadap distribusi produk, konsentrasi produk, dan yield produk. Percobaan dilakukan dalam sebuah reaktor batch yang dilengkapi dengan pengukur temperatur dan tekanan serta pamanas elektrik. Pereaksi yang berupa campuran gliserol-air dengan perbandingan massa 1:10 dimasukkan ke dalam reaktor untuk diproses pada variabel tertentu. Variabel proses yang dipelajari meliputi waktu reaksi antara 10-60 menit, temperatur reaksi antara 200 sampai 400oC, dan tekanan operasi dijaga konstan pada 250 kgf/ cm2. Setelah reaksi selesai dilakukan pendinginan mendadak pada reaktor untuk menghentikan reaksi. Penelitian ini membuktikan bahwa degradasi gliserol menggunakan media air subkritis dan superkritis menghasilkan produk kimia yaitu etanol, metanol, dan asetaldehid. Produk asetaldehid mendominasi, baik di daerah subkritis maupun superkritis, sedangkan produk etanol dan metanol baru terbentuk ketika temperatur reaksi mendekati titik kritis air. Semakin lama waktu reaksi menyebabkan konsentrasi masing-masing produk meningkat, tetapi pada waktu tertentu akan menurun karena adanya reaksi degradasi lebih lanjut. Semakin tinggi temperatur reaksi di daerah subkritis air menyebabkan konsentrasi produk meningat seiring dengan waktu reaksi, tetapi ketika temperatur telah melampaui titik kritis air konsentrasi produk cenderung menurun saat waktu reaksi mencapai 40 menit.