Pengambilan Minyak Biji Nyamplung melalui Proses Ekstraksi sebagai Bahan Bakar Alternatif

Main Authors: Juwita , Ratih Sukma, Rahmawati, Septiana
Format: Proceeding NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/1703/1/makalah_ACC9837_pdf.pdf
http://eprints.undip.ac.id/1703/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan bahan bakar di dunia terus meningkat, namun kebutuhan energi untuk rumah tangga sebagian besar masih mengandalkan minyak tanah yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Oleh karena itu, usaha untuk mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable) semakin banyak dilakukan, salah satunya pembuatan minyak biji nyamplung sebagai biokerosene. Saat ini, pemanfaatan biji nyamplung belum optimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pembuatan biokerosen dari biji tanaman nyamplung dalam upaya untuk mengatasi krisis bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Pengambilan minyak nyamplung sebagai biokerosen menggunakan metode ekstraksi dengan menggunakan n-heksane sebagai pelarut (rasio F/S: 1:3 dan 1:4) pada suhu 35o-55oC, dengan rentang suhu 5oC. Setelah proses ekstraksi selesai, ekstrak yang masih bercampur dengan solven disaring untuk dipisahkan dari ampasnya kemudian dilakukan proses distilasi untuk memisahkan minyak dari solventnya. Didapatkan yield paling besar pada variabel suhu 45oC dengan S/F 4/1, yaitu sebesar 63.45%. Minyak nyamplung yang dihasilkan mempunyai ketahanan pembakaran enam kali lebih lama dibandingkan dengan minyak tanah.