PENGARUH JUMLAH TRAY DAN PERBANDINGAN SOLVEN PADA EKSTRAKSI MINYAK NYAMPLUNG

Main Authors: Adi Candra , Wisnu Surya , Sugiharto , Muhammad Syafei
Format: Proceeding NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/1437/1/makalah_penelitian_pdf.pdf
http://eprints.undip.ac.id/1437/
Daftar Isi:
  • Permasalahan utama yang dihadapi oleh penduduk dunia saat ini adalah krisis energi. Khususnya di Indonesia, kebutuhan minyak tanah untuk kebutuhan masak / rumah tangga masih cukup besar, padahal minyak tanah merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbarui (unrenewable). Oleh karenanya perlu adanya usaha untuk mendapatkan sumber bahan bakar yang renewable. Tanaman nyamplung( Callophylum inophylum) merupakan tanaman yang bijinya menghasilkan minyak yang dapat digunakan sebagai biokerosene, pengganti minyak tanah. Pengambilan minyak dari biji nyamplung dapat dilakukan dengan cara mekanis maupun kimia, atau kombinasi keduanya. Dalam penelitian ini, digunakan kombinasi keduanya, yaitu pertama biji nyamplung dipress untuk diambil minyaknya, kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi.Untuk metode ekstraksi dilakukan pada suhu kamar, sementara variabel yang dipakai adalah jumlah tray antara 6 hingga 10 dan perbandingan solvent terhadap feed, yaitu 3:1 dan 5:1. Dari hasil penelitian didapatkan yield tertinggi yaitu 46,95 % pada operasi kombinasi press dilanjutkan ekstraksi dengan variabel jumlah tray 10 dan perbandingan solvent terhadap feed 5:1.