GAMBARAN SITOLOGI SERVIKS UTERI PADA AKSEPTOR AKDR CuT 380A

Main Author: HIDAYAT, JUNDAN
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/12549/1/2005PPDS3636.pdf
http://eprints.undip.ac.id/12549/
ctrlnum 12549
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>GAMBARAN SITOLOGI SERVIKS UTERI&#xD; PADA AKSEPTOR AKDR CuT 380A&#xD; &#xD; </title><creator>HIDAYAT, JUNDAN </creator><subject>R Medicine (General)</subject><description>Latar belakang Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) CuT 380A termasuk metode kontrasepsi jangka panjang tidak permanen yang sangat efektif dengan tingkat kegagalan rendah. AKDR dapat menimbulkan trauma pada serviks uteri sebagai akibatnya dapat timbul infeksi dan respons tubuh berusaha mempertebal epitel serviks uteri dengan cara metaplasia.&#xD; Tujuan : Mengetahui gambaran sitologi serviks uteri (khususnya kejadian displasia dan infeksi) pada akseptor AKDR CuT 380A.&#xD; Rancangan penelitian : Studi potong lintang (Cross sectional) terhadap kelompok akseptor AKDR CuT 380A dan kelompok kontrol di klinik FER dan klinik Ginekologi RS1JP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi syarat penelitian dari bulan Januari- Mei 2004.&#xD; Hasil : Dari 30 subyek kelompok akseptor AKDR CuT 380A dan 30 subyek kelompok kontrol dalam hal umur, umur menikah, lama menikah, paritas, pendidikan dan pekerjaan terdapat perbedaan tidak bermakna (p &gt; 0,05). Keluhan keputihan, perdarahan bercak, keputihan disertai perdarahan bercak dan nyeri pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p &gt; 0,05). Pada pemeriksaan inspekulo fluor albus, erosi, fluor albus disertai erosi pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p &gt; 0,05). Pada akseptor AKDR CuT 380A kejadian radang 76,7%, infeksi 6,7% dan displasia 13,3% sedangkan pada kelompok kontrol radang 60,0%, infeksi 3.3% dan displasia 13,3%. Dari hasil tes Pap pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p &gt; 0,05). Pada akseptor AKDR CuT 380A rasio prevalens kejadian radang 2.190 (IK 95% : 0,716-3,852), infeksi 2,071 (IK 95% : 0,178-24.148) dan displasia 1,000 (IK 95% : 0,226- 4,431).&#xD; Simpulan : Tidak terdapat peningkatan kejadian displasia dan infeksi pada akseptor AKDR CuT 380A tetapi akseptor AKDR CuT 380A mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan displasia dan infeksi.&#xD; </description><date>2005</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.undip.ac.id/12549/1/2005PPDS3636.pdf</identifier><identifier>HIDAYAT, JUNDAN (2005) GAMBARAN SITOLOGI SERVIKS UTERI PADA AKSEPTOR AKDR CuT 380A. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.</identifier><relation>http://eprints.undip.ac.id/12549/</relation><recordID>12549</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
File:application/pdf
File
author HIDAYAT, JUNDAN
title GAMBARAN SITOLOGI SERVIKS UTERI PADA AKSEPTOR AKDR CuT 380A
publishDate 2005
topic R Medicine (General)
url http://eprints.undip.ac.id/12549/1/2005PPDS3636.pdf
http://eprints.undip.ac.id/12549/
contents Latar belakang Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) CuT 380A termasuk metode kontrasepsi jangka panjang tidak permanen yang sangat efektif dengan tingkat kegagalan rendah. AKDR dapat menimbulkan trauma pada serviks uteri sebagai akibatnya dapat timbul infeksi dan respons tubuh berusaha mempertebal epitel serviks uteri dengan cara metaplasia. Tujuan : Mengetahui gambaran sitologi serviks uteri (khususnya kejadian displasia dan infeksi) pada akseptor AKDR CuT 380A. Rancangan penelitian : Studi potong lintang (Cross sectional) terhadap kelompok akseptor AKDR CuT 380A dan kelompok kontrol di klinik FER dan klinik Ginekologi RS1JP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi syarat penelitian dari bulan Januari- Mei 2004. Hasil : Dari 30 subyek kelompok akseptor AKDR CuT 380A dan 30 subyek kelompok kontrol dalam hal umur, umur menikah, lama menikah, paritas, pendidikan dan pekerjaan terdapat perbedaan tidak bermakna (p > 0,05). Keluhan keputihan, perdarahan bercak, keputihan disertai perdarahan bercak dan nyeri pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p > 0,05). Pada pemeriksaan inspekulo fluor albus, erosi, fluor albus disertai erosi pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p > 0,05). Pada akseptor AKDR CuT 380A kejadian radang 76,7%, infeksi 6,7% dan displasia 13,3% sedangkan pada kelompok kontrol radang 60,0%, infeksi 3.3% dan displasia 13,3%. Dari hasil tes Pap pada kedua kelompok terdapat perbedaan tidak bermakna (p > 0,05). Pada akseptor AKDR CuT 380A rasio prevalens kejadian radang 2.190 (IK 95% : 0,716-3,852), infeksi 2,071 (IK 95% : 0,178-24.148) dan displasia 1,000 (IK 95% : 0,226- 4,431). Simpulan : Tidak terdapat peningkatan kejadian displasia dan infeksi pada akseptor AKDR CuT 380A tetapi akseptor AKDR CuT 380A mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan displasia dan infeksi.
id IOS2852.12549
institution Universitas Diponegoro
institution_id 69
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Diponegoro
library_id 485
collection Diponegoro University Institutional Repository
repository_id 2852
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2852
first_indexed 2016-09-15T18:06:08Z
last_indexed 2016-09-22T20:52:08Z
recordtype dc
_version_ 1765880667918303232
score 17.13294