PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL ALUR I JAKARTA BARAT TAHUN 2014
Main Author: | Wandasari, Nurul |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Forum Ilmiah
, 2015
|
Online Access: |
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/1386 http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/1386/1262 |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Berdasarkan data Surveilans Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 mengenai angka kejadian DBD diwilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tegal Alur I Jakarta Barat tahun 2013 angka kesakitan sebanyak 59 orang.Sedangkan indikator Nasional DBD angka kesakitan DBD untuk tahun 2013 sebanyak 52 orang.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD dengan perilaku pencegahan penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Tegal Alur I Jakarta Barat.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 100 responden secara sampel jenuh. Dimensi pengetahuan responden tentang penyakit DBD dan cara pencegahan penyakit DBD yang meliputi pengertian, penyebab, siklus menggigit nyamuk DBD, bahaya penyakit DBD, pencegahan penyakit DBD, manfaat, tempat perkembangbiakan nyamuk, frekuensi pelaksanaan 3M, tanggung jawab pelaksanaan 3M serta keuntungan kegiatan 3M. Dimensi perilaku responden tentang pelaksanaan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur..Analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.Hasil: Sebagian besar responden adalah kepala keluarga berumur 36-45 tahun, sebagian besar kepala keluarga bekerja sebagai buruh pabrik, sebagian besar berpendidikan SD. Hasil penelitian menunjukkan rata – rata skor pengetahuan kepala keluarga tentang penyakit DBD dan cara pencegahannya sebesar (19,43 ± 2,37) dan rata – rata skor perilaku tentang pencegahan penyakit DBD sebesar (13,91 ± 1,620). Berdasarkan hasil uji korelasi bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit DBD maka Ho ditolak, sehingga semakin tinggi pengetahuan maka semakin baik perilaku pencegahan penyakit DBD (p < 0,05). Upaya penyuluhan tentang penyakit DBD dan cara pencegahannya harus tetap ditingkatkan agar angka kesakitan penyakit DBD dapat menurun. Kata kunci:pengetahuan, perilaku, pencegahan penyakit DBD