Konstruksi Komunikasi Dakwah Para Da’i pada Masyarakat Nelayan Kroman Gresik
Main Authors: | Subekti, Sadin, Arifin, Samsul |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto
, 2022
|
Online Access: |
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1574 http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1574/899 |
Daftar Isi:
- Kajian terhadap realitas komunikasi dakwah pada masyarakat nelayan dalam berbagai aktivitasnya semakin menarik untuk dicermati dalam memahami fenomena yang terjadi dalam komunikasi dakwah melalui ajaran Islam, dan praktik ritual budaya yang berkembang pun semakin variatif di dalamnya. kerangka budaya lokal di tengah kehidupan masyarakat modern. Tradisi-tradisi yang dimiliki masyarakat Indonesia pada umumnya sejak zaman nenek moyang digunakan sebagai alat untuk melakukan komunikasi dakwah yang komprehensif sehingga dapat tercapai kehidupan yang lebih baik. Jadi dalam keragaman budaya, ritual merupakan simbol yang memiliki fungsi sebagai bentuk makna yang mendalam untuk mengungkapkan hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi komunikasi dakwah bagi masyarakat nelayan, bagaimana dakwah yang dilakukan oleh masyarakat berdasarkan tradisi lokal. Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann serta metode kualitatif. Data penelitian dari subjek dan informan dideskripsikan secara kualitatif. Sumber data adalah tokoh agama, tokoh budaya, nelayan. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi baik secara visual maupun dalam bentuk lain. Penelitian ini menghasilkan; Pertama, komunikasi dakwah bagi masyarakat nelayan dibangun melalui haul Sindujoyo. Kedua, para pendakwah komunitas nelayan mengkonstruksi komunikasi dakwah dalam aspek realitas sosial dan temuan empiris di lapangan berimplikasi positif terhadap munculnya komunikasi dakwah baru yaitu kajian keislaman berwawasan kearifan lokal, karena sebagai representasi Islam, mereka meyakini bahwa realitas dan praktik dalam keyakinan, terkadang tidak lepas dari konsep genealogi (keturunan). Ketiga, penelitian ini menemukan tentang tipologi masyarakat nelayan dalam mengkonstruksi komunikasi dakwah melalui budaya yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Kroman, dan sejak dulu tidak lepas dari budaya yang diturunkan secara turun temurun, Haul kyai Sindujoyo, Sedekah Bumi, dan Kajian Agama.