Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Komputasi pada Pelajaran Matematika Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtida’iyah (MI)
Main Authors: | Maksum, Khanif, Afifah, Ni’mah, Ardiyaningrum, Martalia, Sukati, Sukati |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto
, 2022
|
Online Access: |
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1038 http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1038/708 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengembangkan instrumen untuk mengukur, menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen dan meninterpretasikan hasil pengukuran keterampilan berpikir komputasi pada mata pelajaran matematika siswa sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Validitas instrumen tes ketrampilan berpikir menggunakan validitas isi indeks Aiken. Hasil Indeks Aiken dari masing-masing butir telah menunjukkan kriteria tinggi yaitu memenuhi indeks minimal 0,80. Seluruh butir telah memenuhi kriteria valid. Sedangkan, uji reliabilitas yang digunakan terhadap instrumen tes kerampilan berpikir komputasi adalah dengan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan ini menunjukkan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,933. Jika hasil ini dibandingkan dengan kriteria keputusan reliabilitas maka instrumen pengukuran ketrampilan berpkir komputasi dapat dinyatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat aspek keterampilan berpikir komputasi ini (dekomposisi, perancangan, pengenalan pola, dan generalisasi pola dan abstraksi), aspek yang masih rendah adalah aspek generalisasi pola dan abstraksi. Aspek ini menunjukkan persentase terkecil dalam mencapai skor 2, dan memiliki persentase tertinggi untuk skor 0. Berdasarkan hasil penelitian ini, aspek generalisasi pola dan abstraksi inilah yang perlu perhatian khusus. Untuk meningkatkan kemampuan generalisasi pola dan abstraksi diperlukan penguatan kemampuan dekomposisi, perancangan, dan pengenalan pola