VARIASI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI ASAM ASETAT DALAM PEMBUATAN TEPUNG CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa)

Main Authors: Lamadiko, Abdul Gani, Mushollaeni, Wahyu, Tantalu, Lorine
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Tribhuwana Tunggadewi , 2018
Subjects:
Online Access: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/pertanian/article/view/803
Daftar Isi:
  • Clam Shell is a potential source of minerals, especially calcium that can be used as fortificant in food or animal feeding, so it can increase the added value of waste fishery. However, the researches to utilize the shell of clams have not been disclosed so far, because shells are very hard and difficult to process. Therefore, a research is needed to obtain organic solvents that can soften the shell, making it easier to process. One such type of solvent is acetic acid. The objective of this research was to get the best immersion duration and concentration of acetic acid to produce the best quality of clam shell flour and get the economic feasibility to the business of making clam shell flour on a small scale industry. This research used a Randomized Block Design (RAK) of factorial pattern with two factors: soaking period (1 day, 2 days, 3 days) and concentration of acetic acid (50%, 75%, 100%). A repetition was done 3 times, so that 27 units of experiments were obtained. The research parameters included (1) physicochemical test such as calcium content, ash content, moisture content, white degree, yield, protein content and total acid content, and (2) preference test from color and aroma. The best treatment of the study was the clam shell which was soaked for 2 days using 75% concentration of acetic acid solution. The business of clam shell flour in the small scale industry was feasible to work with BEP of Rp. 1,139,11,- and RCR of 1.15. Kulit kerang berpotensi sebagai sumber mineral terutama kalsium yang dapat digunakan sebagai fortifikan dalam pangan atau pakan ternak, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah limbah hasil perikanan. Namun demikian, penelitian untuk memanfaatkan cangkang kerang darah yang hingga saat ini belum banyak diungkapkan, karena cangkang kerang sangat keras dan sulit untuk diolah. Oleh karena itu sangat diperlukan penelitian untuk mendapatkan pelarut organik yang dapat melunakkan cangkang, sehingga lebih mudah diolah. Salah satu jenis pelarut tersebut adalah asam asetat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lama perendaman dan konsentrasi asam asetat yang tepat untuk menghasilkan tepung cangkang kerang darah dengan kualitas terbaik serta mendapatkan perhitungan kelayakan ekonomi terhadap usaha pembuatan tepung cangkang kerang darah pada skala industri kecil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu lama perendaman (1 hari, 2 hari, 3 hari) dan konsentrasi asam asetat (50%, 75%, 100%). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Parameter penelitian meliputi (1) uji fisikokimia yaitu kadar kalsium, kadar abu, kadar air, derajat putih, rendemen, kadar protein dan kadar total asam, dan (2) uji kesukaan yaitu warna dan aroma. Perlakuan terbaik dari penelitian adalah tepung cangkang kerang darah yang direndam selama 2 hari menggunakan larutan asam asetat dengan konsentrasi 75%. Usaha tepung cangkang kerang darah dalam skala industri kecil layak diusahakan dengan BEP sebesar Rp. 1.139,11,- dan RCR sebesar 1,15.