ANALISA PENDAPATAN DAN SISTEM PEMBAGIAN HASIL NELAYAN JURUNG BERDASARKAN SARANA DAN MUSIM (Studi Kasus: Desa Kombang Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep)
Main Author: | Tayyunnisa’, Tayyunnisa’ |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://publikasi.unitri.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/174 http://publikasi.unitri.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/174/204 |
Daftar Isi:
- Fakta menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar (17.504 pulau) di dunia serta memiliki garis pantai sepanjang 104.000 km. Berbanding terbalik dengan luasnya garis pantai di Indonesia, penduduk yang memiliki mata pencaharian di Indonesia masih sangat timpang dan masih dalam garis kemiskinan. Kemiskinan yang membelenggu nelayan di negara maritim ini sudah berlangsung lintas generasi dan seakan tidak pernah berhenti seiring dengan perkembangan zaman, bahkan pendapatan nelayan Indonesia berada di bawah standar garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia yakni sebesar Rp 520 ribu per bulan Madura merupakan daerah kepulauan yang memiilki banyak masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Salah satu desa dengan mata pencaharian nelayan tertinggi adalah desa Kombang Kecamatan Talango Sumenep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan sistem pembagian hasil nelayan jurung berdasarkan sarana dan musim Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data berupa hasil pendapatan dan bagi hasil nelayan jurung dari bulan Juni – November 2013. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pendapatan untuk armada nelayan dengan sarana sederhana adalah Rp 21.988,33, sedangkan untuk armada nelayan dengan sarana memadai adalah Rp. 38.128,33. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji-t didapatkan hasil bahwa ada perbedaan pendapatan pada nelayan dengan sarana sederhana dengan yang memadai dan mampu mempengaruhi pendapatan perhari dari armada nelayan. Rata-rata pendapatan untuk musim dengan ombak stabil adalah Rp 39.755,00 sedangkan untuk musim dengan ombak tidak stabil adalah Rp. 20.361,00. Berdasarkan perhitungan dengan uji-t ada perbedaan pendapatan antara musim dengan ombak stabil dan tidak stabil. Berdasarkan perhitungan dengan uji-t tidak ada perbedaan pembagian hasil baik itu berdarkan sarana maupun musim, hal ini dikarenakan standar deviasi yang didapatkan adalah 0.