Arifin C. Noer
Main Author: | Perpustakaan Nasional RI |
---|---|
Format: | website |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Perpustakaan Nasional RI
, 2013
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Sutradara
- Cirebon
- 1941-03-10
- <p>= Fakultas Sospol Universitas Cokroaminoto</p>
- <p>= Rio Anakku (1973) = Melawan Badai (1974) = Suci Sang Primadona (1977) = Petualang-Petualang (1978) = Harmonikaku (1979) = Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa (1979) = Serangan Fajar (1981) = Djakarta 1966 (1982) = Pengkhianatan G-30-S P.K.I. (1982) = Pengkhianatan G.30.S/Pki (1984) = Matahari-Matahari (1985) = Biarkan Bulan Itu (1986) = Cas Cis Cus (1989) = Taksi (1990) = Bibir Mer (1991) = Tasi Oh Tasi (1992)</p>
- <p>= Pemenang pertama sayembara penulisan lakon Teater Muslim \\\"Mega Mega\\\" = Pemenang kedua sayembara naskah drama (1967) = Pemenang pertama sayembara penulisan lakon DKJ naskah drama \\\"Kapai Kapai\\\" (1972) = Piala The Golden Harvest dalam FFA 1972 untuk dialog terbaik dalam film \\\"Pemberang\\\" = Pemenang skenario terbaik FFI 1973 dalam film \\\"Rio Anakku\\\" = Pemenang skenario terbaik FFI 1974 dalam film \\\"Melawan Badai\\\" = Sutradara terbaik versi FFI diperolehnya melalui film
- <p>Arifin C. Noer memulai kiprahnya dalam dunia seni sejak kecil. Minatnya pada kesenian telah tumbuh sejak masih duduk di bangku SMP. Ia mengarang cerpen dan puisi, lalu mengirimkannya ke majalah mingguan yang terbit di Cirebon dan Bandung. Setamat SLA ia melanjutkan studinya di Universitas Cokroaminato Solo, dimana ia bergabung dengan Teater Muslim pimpinan Mohammad Diponegoro. Tahun 1968, ia hijrah ke Jakarta dan mendirikan Teater Ketjil. Naskah-naskahnya serta-merta menarik minat teaterawan dari generasi yang lebih muda, sehingga di mana-mana orang mementaskan karya Arifin C Noer. Sebagai pekerja seni, Arifin C Noer memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan seni peran di Indonesia. Karya-karya tulisnya berupa naskah lakon yang kemudian disutradarainya dan dipentaskan oleh Teater Ketjil yang dipimpinnya, membuktikan kedudukannya sebagai salah satu pencetus bentuk teater modern. Kiprahnya sebagai sutradara kemudian membawanya pula ke dunia layar perak. Terbukti dengan sejumlah penghargaan di bidang seni mengukuhkan namanya sebagai salah satu seniman terpenting di Indonesia. Pada tanggal 28 Mei 1995 Arifin C Noer meninggal dunia karena sakit lever dan kanker.</p>