Sebelum usia 17
Main Authors: | Motinggo Boesje, Budi P. Warsosentono, Erni Djohan; Rano Karno , Nanien Sudiar; Koestaman; Juni Arcan; Palupi Sawito; Andy Carol; Darussalam; Ani; Kusno Sudjarwadi , Delsy Syamsumar, Ishida, Gatot Sudarto, Leo Fioole, Janis Badar |
---|---|
Format: | website |
Terbitan: |
Perpustakaan Nasional RI
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://perfilman.perpusnas.go.id/filmografi/detail/4010 |
Daftar Isi:
- Mbah Kus (Kusno Sudjarwadi) hidup bersama enam cucu dari perkawinan enam anaknya, yaitu Rini (Erni Djohan), Tuti (Nanin Sudiar), Nina (Juni Arcan), Rita (Ani), Palupi (Palupi Suwito), Sony (Rano Karno). Rini dan Sony sengaja dikirim orang tuanya ke Mbah Kus, karena kenakalannya. Rini pacaran terus, sementara Sony hampir mencelakakan ayahnya, pemilik pembakaran kapur, saat bermain-main dengan dinamit. Kumpulan cucu dengan kakeknya ini yang menjadi titik tolak sejumlah kelucuan. Sony, umpamanya, memperdaya Koko (Koestaman), pacar Rini, dengan menggunakan pakaian dan rambut palsu milik Rini. Keributan yang terjadi membuat Koko diusir, apalagi setelah tahu ibunya adalah bekas pacar Mbah Kus. Lain kali ia memasang petasan di tempat Koko-Rini pacaran. Juga memasang perekam, hingga pembicaraan mereka jadi bahan rapat keluarga. Lalu ada juga rebutan pacar antara Tuti dan Nina. Akibatnya Tuti melarikan diri. Sony yang menemukan surat Tuti, lalu melarikan motor pamannya untuk mencari saudara sepupunya. Kejadian ini membuat Mbah Kus panik, karena Sony tidak punya SIM. Mbah Kus kena serangan jantung. Toh semuanya berakhir baik. Tuti pulang, sementara Koko yang diantar ibunya, bisa melunakkan sikap keras Mbah Kus.
- Dirilis tahun 1975.
- Film berwarna; durasi 84 menit
- Seluloid