Daftar Isi:
  • "Badai Pasti Berlalu" berkisah seputar cinta segitiga antara Leo (Roy Marten), Siska (Christine Hakim), dan Helmi (Slamet Rahardjo). Siska patah hati karena tunangannya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain. Ia kehilangan semangat hidup. Siska memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri, lari ke villa di Puncak. Hal itu berlangsung sampai kemudian dia bertemu Leo, teman Joni, kakaknya. Sebenarnya Leo mendekati Siska sekadar sebagai bahan taruhan dengan teman-temannya, bahwa ia pasti dapat mencairkan hati Siska yang beku. Akibat pendekatan yang dilakukan Leo, perlahan-lahan Siska mulai kembali membuka hatinya. Namun pada saat bersamaan ia mengetahui ternyata dirinya hanya dijadikan sebagai bahan taruhan. Kesalahpahaman membuat Siska menjauh dari Leo. Kemudian muncul Helmi, karyawan ayah Siska. Helmi memeras Siska dengan ancaman ia akan membeberkan hubungan gelap ayah Siska kepada Ibu Siska bila Siska tak menerima lamarannya. Siska akhirnya menikah dengan Helmi, namun rumah tangga mereka tidaklah harmonis. Kematian anak mereka membuat Siska bangkit dan melawan suaminya yang pemeras.
  • Produksi PT Suptan Film, dirilis tahun 1977.
  • Film berwarna; Durasi 112 menit
  • Seluloid
  • Film ini dibuat berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Marga T. "Badai pasti berlalu" awalnya adalah cerita bersambung yang dimuat di harian Kompas. Karena banyak peminat, cerbung ini oleh penulisnya Marga T diterbitkan menjadi sebuah novel pada tahun 1974. Begitu dirilis novel ini meledak di pasaran. Angka penjualan menembus 24.000 eks. - Film ini menjadi film terlaris 1978-1979 - Film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang. - Badai Pasti Berlalu memperoleh Piala Citra pada FFI 1978 di Ujung Pandang untuk kategori editing, fotografi, editing suara dan tata musik. - Piala Antemas FFI 1979 sebagai film terlaris.
  • OST Badai pasti berlalu: Badai pasti berlalu, Pelangi, Merepih alam, Baju pengantin, Merpati putih -- Ciptaan: Eros Djarot; vokalis: Chrisye dan Berlian Hutauruk