Daftar Isi:
  • Gara-gara anak yang dicintainya meninggal, Titi menderita penyakit kurang ingatan. Suaminya, Suria (Astaman) mencintai perawat Kartinah (Ratna Asmara), namun tidak ingin beristri dua. Mengetahui Suria masih beristri, Kartinah menjauh. Mereka bertemu kembali ketika terjadi serangan udara. Dalam peristiwa itu, Titi kecelakaan dan meninggal dunia. Tidak ada penghalang lagi bagi Suria dan Kartinah untuk membangun rumahtangga.
  • Diproduksi tahun 1941.
  • Film hitam putih
  • Seluloid
  • <p> <font color="#000000"><span style="color: #666666; font-size: 100%">Awalnya berjudul Kartini, tetapi dirubah menjadi Kartinah karena mendapat tentangan dari kaum wanita.</span> </font> </p> <p> <span style="font-size: 100%">Kartinah adalah kisah cinta yang berlangsung dalam lingkungan LBD (Dinas Pencegah Bahaya Udara), dinas ini didirikan Belanda saat situasi sedang mengancam. Lembaga ini juga tidak disukai pihak pribumi karena tidak ada yang bekerja di sana. Mungkin karena tidak ada simpatik pihak Belanda terhadap usul-usul kaum pergerakan saat itu. Oleh karena itu film Kartinah ini disebut film mempropagandakan lembaga LBD ini. Mendapat bantuan menyenangkan dari RPD (Departement dalam Negeri), Inspeksi pusat LBD, dari para dokter, polisi, pejabat kotapraja Batavia dan dari dinas kebakaran. Maka film ini bisa tampil sebagai film kolosal yang menyuguhkan adegan kebakaran besar dan melibatkan banyak pemain. Selain itu reklame film ini mendapat izin dipasang di tempat-tempat yang sebetulnya terlarang.</span> </p>