Djampang mentjari Naga Hitam
Main Authors: | Lilik Sudjio, Dewan Produksi Film Nasional , Sukarno M. Noor , A. Hadi; Cees Van Caspel; HIM Damsjik; Mansjur Sjah; Menzano; Moh.Mochtar; Nani Widjaja; S. Parya; Sandy Suwardi Hassan; Syamsuddin Syafei; Tiar Muslim; WD Mochtar; Wolly Sutinah, Zaidin Wahab, -, HR Bamsch, Idris Sardi, Sjamsuddin Jusuf, Janis Badar |
---|---|
Format: | website |
Terbitan: |
Perpustakaan Nasional RI
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://perfilman.perpusnas.go.id/filmografi/detail/3283 |
Daftar Isi:
- Ayah Jampang terbunuh Naga Hitam dan Jampang diungsikan sambil berguru pada guru ayahnya di Cirebon. Setelah dewasa Jampang (Sukarno M. Noor) lalu turun gunung untuk balas dendam. Dalam pengembaraannya dari kampung ke kampung itu akhirnya ia menjumpai Bendot (WD Mochtar), saat bekerja sebagai sais pada BangMaing (Moch. Mochtar). Anak buah Bendot yang mau mengganggunya dengan mudah dikalahkan. Maing lalu bertanya siapa orangtuanya. Setelah diberitahu, Maing menganjurkan agar Jampang minta keterangan dan bantuan Ki Somat. Setelah informasi diperoleh, maka Jampang kembali ke desa tempat Bendot dan kawan-kawan merajalela dan berhasil menemui Naga Hitam yang ternyata adalah Babah Peng Ho (Awaludin), tuan tanah terkaya di desa itu dan memperalat Bendot.
- Film hitam putih ; 30 menit
- Film layar lebar