Petir sepandjang malam
Main Authors: | S. Waldy, Bill Manopo, Halick Heryanto, Dolf Damora; Hadisjam Tahax, A. Abdurachman; Agus Ramlan; Aisjah; Astaman; Barnas; Bissu; Hellen; Kamsul Chandrajaya; Leonardus Haksama; Marlia Hardi; Maruli Sitompul; Ramlan; Umar Hasby, Iksan Lahardi, Bill Manopo, Soemardi, Idris sardi, Sjamsuddin, Muryadi |
---|---|
Format: | website |
Terbitan: |
Perpustakaan Nasional RI
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://perfilman.perpusnas.go.id/filmografi/detail/3270 |
Daftar Isi:
- Polisi dipusingkan oleh ulah Djafar (Hadisjam Tahax), seorang bekas pejuang yang kemudian jadi perampok dan pembunuh. Entah informasi dari mana, Sambas (Dolf Damora) menguntit Djafar, dan dengan sebuah bantuan kemudian menggerebek rumahnya. Tembak menembak terjadi. Rumah terbakar. Anak Djafar dan adik iparnya, Jaya (Maruli Sitompul) meninggal terbakar, sementara ibunya, (Marlia Hardi) diselamatkan polisi. Lima tahun kemudian, Sambas yang sudah naik pangkat menjadi inspektur, hendak cuti ke desanya di Citando. Sebelum berangkat ia diperingatkan oleh atasannya bahwa di desa itu ada sesuatu yang misterius, yang oleh penduduk setempat dianggapnya sebagai hantu atau setan. Karena hujan dan kemalaman untuk menuju ke rumah orangtuanya, ia akhirnya menginap di sebuah pondok yang sudah rusak yang dihuni seorang nenek. Nenek ini adalah ibu Djafar yang selamat dari kebakaran. Djafarpun ternyata juga masih hidup dan dialah yang membunuh polisi yang menyelidiki misteri di desa itu. Misteri terkuak. Anak Sambas diculik Djafar. Sambas mengejar dan menembak mati
- Film hitam putih
- Film layar lebar
- Penghargaan Pekan Apresiasi Film Nasional 1967 untuk Pemeran Pembantu Wanita (Marlia Hardi), Suara, Fotografi Sinemascope, Musik, Skenario