Kajian bentuk dan makna ruang pada interior museum Balla Lompoa di Gowa-Sungguminasa, Sulawesi Selatan

Main Author: CHRISTIANI LAUDI
Terbitan: Universitas Kristen Petra , 2011
Subjects:
Online Access: http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_detail.php?knokat=24258
Daftar Isi:
  • Museum Balla Lompoa merupakan bangunan tradisional Makassar berbentuk rumah panggung yang diperuntukkan kepada raja Gowa terakhir yang berkuasa pada tahun 1935-1960. Objek penelitian menggunakan desain arsitektur dan interior yang mengacu pada standar bangunan tradisional Sulawesi Selatan. Interior Museum Balla Lompoa ini mengandung identitas budaya suku Makassar yang kental, dengan bentuk dan warna yang sarat makna. Penelitian ini mengkaji tentang bentuk dan makna yang diterapkan pada interior Museum Balla Lompoa dengan menggunakan teori analogi bentuk dan teori makna. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bangunan Balla Lompoa berpedoman pada falsafah sulapa appaka yang menganggap bahwa alam semesta berbentuk persegi empat sehingga rumah sebagai mikrokosmos harus menerapkan bentuk persegi empat. Ukuran dan bentuk yang digunakan pada bangunan sesuai dengan struktur alam. Dari bentuk bangunan juga terlihat bahwa pelapisan sosial masyarakat suku Makassar sangat tajam dan terdapat pengaruh budaya Eropa-Belanda, seperti pada penggunaan eternit sebagai penutup plafon.