Galeri seni rupa modern
Main Author: | AGUS EKANADI |
---|---|
Terbitan: |
Universitas Kristen Petra
, 1999
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_detail.php?knokat=16590 |
Daftar Isi:
- Memasuki milenium baru, fenomena perkembangan seni rupa yang menggunakan tema-tema tradisional telah menggeser ideologi modernisme. Nilai-nilai lirisme ditinggalkan dan menghadirkan sebuah obyek sebagai sesuatu yang nyaia bukan lagi sebagai sesuatu yang imajiner. Seni merupakan bagian dari diri manusia yang melibatkan unsur dalam (emosi) dan unsur luar (penonton) yang sating terkait. Manusia membutuhkan sesuatu wadah untuk mengekspresikan emosinya. Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua tidak mempunyai wadah yang representatif untuk mengekspresikannya sehingga perlu adanya suatu wadah untuk bereksperimen, dan mampu mengklarifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan seni dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Tema-tema marjinal atau multikulturalisme dan dasar-dasar konsep pemikiran kaum kontemporer, dapat dijadikan sebagai konsep perancangan tanpa mengabaikan segi historik dari seni Wayang dan seni pertunjukkan dijadikan landasan pemikiran filosofis dalam menciptakan tatanan massa, bentuk dan ruang yang diintegrasikan dengan sistim-sistim struktur dan sistim-sistim utilitas sebagai bagian yang tidak terpisahkan.