EKSPLOITASI TUBUH PEREMPUAN DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI GKJW JEMAAT SIDORENO (SUATU TINJAUAN TEOLOGI FEMINIS KRISTIANI)

Main Author: RENA KARTIKANINGRUM
Other Authors: ASNATH NIWA NATAR,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2012
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIProgram KB yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada awalnya bertujuan untuk memperhatikan kesehatan ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan sebelum diselenggarakan program KB, banyak ibu yang meninggal dunia karena jarak melahirkan anak terlalu dekat dan rapat. Oleh sebab itu pemerintah mencanangkan program KB agar para ibu dapat merencanakan kehamilan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi. Akan tetapi pada perkembangannya alat kontrasepsi yang disediakan lebih banyak ditujukan kepada kaum perempuan. Padahal, alat kontrasepsi yang ada dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perempuan dan tubuh perempuan. Hal ini menyebabkan kaum perempuan tidak dijadikan objek dalam pelaksanaan program KB di Indonesia. Kesehatan tubuh dan alatpenurunan jumlah penduduk di Indonesia.dapat nampak secara khusus pada kaum perempuan di GKJW Jemaat Sidoreno yang mengalami dampak negatif akibat penggunaan alat kontrasepsi baik bagi tubuh dan alat reproduksinya. Meskipun kaum perempuan sudah banyak yang mengalami dampak negatif namun perhatian baik dari pemerintah melalui bidang kesehatan, gereja maupun perempuan sendiri tidak ada. Penderitaan akibat dampak negatif yang diderita kaum perempuan dipandang sebagai sesuatu hal yang wajar. Pandangan dari budaya patriarkhi, negara, kaum perempuan, para filsuf dan bapa-bapa gereja juga ikut mendukunglaki.dijadikannya perempuan sebagai objek demi kepentingan umum khususnya kaum laki-Kaum feminis kristiani tentu tidak tinggal diam melihat bahwa banyak faktor pendukung yang menjadikan perempuan sebagai obek yang dapat dieksploitasi. Kaum feminis kristiani tersebut diantaranaya kaum feminis radikal, feminis eksistensialis dan ekofeminis. Di mana ketiga kaum feminis tersebut memiliki garis besar yang sama bahwa tubuh perempuan tidak pantas untuk dijadikan objek yang dapat dieksploitasi. Perempuan dan tubuhnya adalah milik dari perempuan itu sendiri sedangkan pihak lain tidak memiliki hak untu mengontrol dan memanfaatkanya demi kepentingan umum. Khususnya ekofeminis melihat tubuh perempuan diidentikkan dengan alam yang adalahvii U KDPerempuan dan tubuhnya dikorbankan demi kepentingan umum atau negara. Hal iniWreproduksi menjadi kurang diperhatikan karena fokus pemerintah bergeser padasumber kehidupan. Oleh sebab itu tubuh perempuan harus tetap dijaga agar sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup juga dapat terjaga.Baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk dapat saling menjaga sumber kehidupan itu sendiri. Kebebasan yang ingin diraih oleh perempuan juga hendaknya dapat memberikan kebebasan kepada pihak lain. Di mana kebebasan kaum perempuan tidak bertujuan untuk berbalik menindas kepada pihak lain khususnya kaum laki-laki. Misalnya, penggunaan alat kontrasepsi menjadi tanggungjawab bersama baik dari pihak perempuan maupun laki-laki. Kaum laki-laki tidak dapat lepas tanggungjawab dan membebankan semuanya hanya kepada kaum perempuan dan begitu juga sebaliknya. Kesetaraan laki-laki dan perempuan perlu disadarkan khususnya di GKJWpenggunaan alat kontrasepsi yang memiliki dampak negatif terhadap tubuh dan alat reproduksinya. Oleh sebab itu, gereja juga memiliki tanggung jawab yang besar untukkaum perempuan khususnya di GKJW Jemaat Sidoreno dapat memiliki kebebasan yang dapat membebaskan.U KDdapat membangun warga jemaatnya agar memiliki kesadaran gender. Dengan demikianWJemaat Sidoreno agar kaum perempuan tidak mengalami ekspliotasi terus menerus akibatviii