MAKNA PENGAMPUNAN YESUS DALAM INJIL YOHANES 7:53-8:11 DAN RELEVANSINYA DENGAN BENTUK "PENGAMPUNAN" GMIT ZAITUN TENAU TERHADAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL

Main Author: PETER YOHANNES HILLI
Other Authors: PDT.YUSAK TRIDARMANTO,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2011
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIPernikahan adalah tahap kehidupan, yang didalamnya laki-laki dan perempuan boleh hidup bersama-sama dan menikmati kehidupan seksual secara sah. 1 Dalam pernikahan Kristen lakilaki membutuhkan perempuan dan sebaliknya, dan keduanya membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Maka dapat dikatakan bahwa Allah merancang dua jenis kelamin yang berbeda agar saling melengkapi. 2 Dalam kehidupan Kristiani, pernikahan dipandang sebagai suatu ikatan yang kudus dihadapan Allah. Suatu persekutuan sejati mungkin kalau suami dan istri dalam pernikahan hanyasaling menghargai/menghormati satu sama lain sebagaiindividu dan memperlakukan masing-masing, sebagai yang setara. Pernikahan bukanlah merupakan suatu eksperimen melainkan suatu hubungan atau ikatan seumur hidup antara lakilaki dan perempuan. Dengan kata lain, pernikahan itu sendiri tidak bersifat sementara melainkan bersifat tetap. Bahkan hal ini pun ditegaskan dalam Alkitab bahwa Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan manusia" (Markus 10:8b-9). Dalam pandangan ini laki-laki dan perempuan menjadi pribadi yang utuh dari kepelbagaian. 3 Jadi pernikahan Kristen merupakan ikatan yang resmi yang diakui oleh masyarakat dan juga gereja sebagai lembaga keagamaan untuk menyatakan hubungan sebagai suami-istri yang diberkati oleh Allah.