Partisipasi Anggota Jemaat di Gereja Batak Karo Protestan Rawamangun pada Ibadah Hari Minggu dan Kegiatan-Kegiatan Kategorial (Ditinjau Dari Teori Jan Hendriks Yang Berfokus Pada Unsur Iklim)
Main Author: | PRISKA NATALIA BR SEMBIRING |
---|---|
Other Authors: | KESS DE JONG, |
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta
, 2011
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSIKehidupan di kota saat ini mulai dipenuhi dengan aktivitas yang semakin padat dan fasilitas yang memadai. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri oleh gereja-gereja yang ada di perkotaan. Salah satunya adalah Gereja Batak Karo Protestan1 (GBKP) Rawamangun. Keberadaan GBKP Rawamangun dalam konteks perkotaan ini ternyata tidak dapat dilepaskan dari keberadaan gereja lain. Hal ini seolah menjadi tawaran bagi anggota jemaat untuk bebas memilih ke gereja manapun mereka dapat beribadah dengan nyaman, tidak terkecuali bagi anggota jemaat GBKP Rawamangun. Fenomena tersebut nampak ketika penulis menjalani stagepenurunan partisipasi anggota jemaat pada ibadah hari Minggu serta kegiatan-kegiatan kategorial lainnya. Penulis kemudian mempertanyakan apakah benar penurunan partisipasi anggota jemaatfaktor yang lain?Berangkat dari kenyataan ini penulis kemudian tertarik untuk menggali lebih dalam lagi mengapa sebagian anggota jemaat Gereja Batak Karo Protestan lebih senang beribadah ke gereja lain daripada di GBKP? Kepuasan apa yang mereka dapatkan di gereja lain dan yang tidak didapatkan di GBKP? Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada akhirnya membawa penulis sampai pada kelima unsur jemaat vital yang disajikan oleh Jan Hendriks. Apakah penurunan partisipasi anggota jemaat GBKP Rawamangun memang dipengaruhi oleh faktor iklim, kepemimpinan, struktur, identitas serta tujuan dan tugas GBKP itu sendiri?2U KDGBKP Rawamangun ini memang dipengaruhi oleh keberadaan gereja lain ataukah pengaruhdilakukan oleh GBKP Rawamangun agar anggota jemaat merasa nyaman untuk tetap beribadah di GBKP?1 2Selanjutnya akan ditulis GBKP. Jan Hendriks Jemaat Vital & Menarik, Yogyakarta : Kanisius, 2002, hlm,40.Wdi GBKP Rawamangun selama 6 bulan, tepatnya pada tahun 2009. Penulis melihat terjadinyaPembaharuan apa yang harus