KEIKUTSERTAAN ANAK DALAM PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN JAWA Sumbangan Pemikiran untuk Gereja Masehi Injil di Timor
Main Author: | VEMLY SABNENO |
---|---|
Other Authors: | TABITA KARTIKA CHRISTIANI, |
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta
, 2009
|
Subjects: |
ctrlnum |
nim-01031925 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>KEIKUTSERTAAN ANAK DALAM PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN JAWA Sumbangan Pemikiran untuk Gereja Masehi Injil di Timor</title><creator>VEMLY SABNENO</creator><subject>Theologi</subject><description>BAB 1 PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen, yaitu sakramen baptisan dan sakramen perjamuan kudus.1 Setiap orang yang sudah mengaku percaya kepada Tuhan, ketika menerima sakramen baptisan berarti bahwa manusia diundang oleh Tuhan untuk masuk menjadi anggota persekutuan GerejaNya dan menjadi anak-anak kerajaanNya.Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar 14:22-25, Luk 22:19, I Kor 11:24.2 Tujuan perjamuan kudus adalah sebagai peringatan akan Yesus, dimana dalam perjamuan kudus orang-orang bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus yaitu dengan Tuhan Yesus sendiri yang mengorbankan diriNya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus hadir dalam perjamuan kudus melalui pemaknaan terhadap roti dan anggur secara rohani. Maksudnya adalah ketika kita mengambil roti sebagai lambang tubuh Kristus yang dikorbankan, maka kita harus pahami bahwa sebagaimana roti yang memupuk, menguatkan tubuh, sama halnya dengan tubuh Kristus yang merupakan makanan yang dapat menghidupkan jiwa kita. Demikian pula dengan ketika kita mengambil anggur sebagai darah Kristus, maka yang harus kita pahami adalah yang menyegarkan dan menguatkan.Ada dua gereja yang sudah memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus, yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Sumatera bagian Selatan (GKSBS). Di Gereja Kristen Jawa (GKJ), Perjamuan kudus adalah alat pelayanan dengan roti dan anggur sebagai unsur dasarnya. Roti dan anggur itu melambangkan tubuh dan darah Kristus yang menunjukkan pada:1 Dr. H. Hadiwijono, Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, p. 426. 2 Yohanes Calvin, Institutio: Pengajaran Agama Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008, p. 298.11. Keyakinan bahwa penyaliban dan kematian Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia. 2. Melalui bentuk makan dan minum bersama yang melambangkan kehidupan keluarga Allah 3. Sakramen perjamuan juga mengacu ke depan ke perjamuan yang sempurna di sorga.3 Dan perjamuan kudus hanya boleh dijalankan oleh warga jemaat dewasa. Bagi jemaat warga dewasa pun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: warga sidi yang tidak dalam pamerdi,4 warga titipan dari gereja lain, dan tamu dari gereja lain.5 Hal inilah yang membuat penyusun tertarik untuk mengetahui lebih jauh terhadap Gereja Kristen Jawa yang memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus.Sedangkan di gereja penyusun yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), perjamuan kudus adalah sebuah peristiwa besar yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak pernah bisa ditinggalkan dalam hidup setiap orang Kristen dan juga Gereja yang sungguh mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) belum memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah gereja yang beraliran Calvinis seperti GKJ dan GKSBS.Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memahami sakramen perjamuan kudus sebagai peringatan akan kematian dan kebangkitan Yesus, perjamuan kudus adalah perjamuan yang menunjuk kepada masa depan atau eskatologi, selain itu perjamuan kudus adalah perjamuan persekutuan.6 Salah satu unsur yang mendukung pelaksanaan perjamuan kudus di Gereja Masehi Injili di Timor adalah roti dan anggur. Dimana roti dan anggur dimaknai sebagai tubuh dan darah Kristus.7 Perjamuan kudus hanya boleh diikuti oleh warga jemaat yang sudah disidi. Maksudnya adalah warga jemaat yang menerima dan mengaku percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.Jika perjamuan kudus disebut sebagai alat pemeliharaan iman jemaat, maka bagaimana dengan3 Sinode GKJ, Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p. 49 4 Pamerdi adalah tindakan gereja berdasarkan kasih sebagai bentuk pemeliharaan iman kepada warga gereja atau pejabat gerejawi yang jatuh ke dalam dosa, atau paham pengajarannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Sinode GKJ, Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p. 106. 5 Sda. p. 98 6 Majelis sinode GMIT, Himpunan Pelajaran Katekisasi, Kupang: 1994, p.64 7 Majelis sinode GMIT, Tata GMIT seri II A, Kupang: 2004, p.1342anak-anak. Apakah mereka tidak memerlukan pemeliharaan iman? Berangkat dari pemahaman ini, maka gereja-gereja khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ) mulai memperhatikan tentang keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus.B. RUMUSAN MASALAH Di Gereja Kristen Jawa (GKJ) pembinaan terhadap warga gereja, untuk mengalami hidup yang kongkrit dan kontekstual berdasarkan iman Kristen sangat diperhatikan. Pembinaan yang dilakukan mulai dari anak-anak sampai para lansia dengan tujuan untuk menjadi saksi Kristus di dunia8. Anakanak sebagai bagian dari warga gereja juga merupakan saksi Kristus di dunia, sehingga mereka membutuhkan perhatian lebih. Selain itu anak-anak adalah calon pemimpin gereja di masa yang akan datang. Oleh karena itu, gereja membentuk komisi Sekolah Minggu yang berfungsi untuk memberikan pendidikan dasar Agama Kristen bagi anak-anak. Selain itu dalam persekutuan Gereja Kristen Jawa, setiap warga yang dibaptis dalam gereja tersebut mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga jemaat. Tetapi ada juga kenyataan di gereja bahwa terkadang anak-anak dibatasi hak dan kewajibannya. Tempat anak seolah-olah hanya berada di luar gereja. Contohnya adalah ketidakikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan alasan bahwa anak belum mampu memahami dengan benar makna perjamuan kudus serta konsekwensi dibalik perjamuan kudus.Oleh karena itu, dalam sidang sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Wirobrajan pada tanggal 16-21 November 2006, salah satu materi yang dibahas adalah mengenai keikutsertaan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan kudus.9 Sudah saatnya dijalankan perjamuan kudus pada anak-anak yang merupakan perjalanan rohani anak-anak untuk menerima berkat dan anugerah (Karena merekalah yang empunya kerajaan sorga). Perjalanan rohani mereka memang harus dituntun dan didukung oleh gereja sebagai lembaga keagamaan dan juga orang tua.Melalui diskusi yang panjang dan dengan banyak pertimbangan, akhirnya Gereja Kristen Jawa (GKJ), memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan kata lain,8 Sinode GKJ, Akta Sinode XXIV Gereja-gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2006, p. 87 9 Sda. p. 1303</description><publisher>SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta</publisher><contributor>TABITA KARTIKA CHRISTIANI, </contributor><date>2009-01-31</date><type>Thesis:Bachelors</type><permalink>http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/nim/01031925</permalink><right>Copyright (C) 2009 pada Penulis</right><journal/><recordID>nim-01031925</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Bachelors Thesis |
author |
VEMLY SABNENO |
author2 |
TABITA KARTIKA CHRISTIANI, |
title |
KEIKUTSERTAAN ANAK DALAM PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN JAWA Sumbangan Pemikiran untuk Gereja Masehi Injil di Timor |
publisher |
SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta |
publishDate |
2009 |
topic |
Theologi |
contents |
BAB 1 PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen, yaitu sakramen baptisan dan sakramen perjamuan kudus.1 Setiap orang yang sudah mengaku percaya kepada Tuhan, ketika menerima sakramen baptisan berarti bahwa manusia diundang oleh Tuhan untuk masuk menjadi anggota persekutuan GerejaNya dan menjadi anak-anak kerajaanNya.Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar 14:22-25, Luk 22:19, I Kor 11:24.2 Tujuan perjamuan kudus adalah sebagai peringatan akan Yesus, dimana dalam perjamuan kudus orang-orang bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus yaitu dengan Tuhan Yesus sendiri yang mengorbankan diriNya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus hadir dalam perjamuan kudus melalui pemaknaan terhadap roti dan anggur secara rohani. Maksudnya adalah ketika kita mengambil roti sebagai lambang tubuh Kristus yang dikorbankan, maka kita harus pahami bahwa sebagaimana roti yang memupuk, menguatkan tubuh, sama halnya dengan tubuh Kristus yang merupakan makanan yang dapat menghidupkan jiwa kita. Demikian pula dengan ketika kita mengambil anggur sebagai darah Kristus, maka yang harus kita pahami adalah yang menyegarkan dan menguatkan.Ada dua gereja yang sudah memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus, yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Sumatera bagian Selatan (GKSBS). Di Gereja Kristen Jawa (GKJ), Perjamuan kudus adalah alat pelayanan dengan roti dan anggur sebagai unsur dasarnya. Roti dan anggur itu melambangkan tubuh dan darah Kristus yang menunjukkan pada:1 Dr. H. Hadiwijono, Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, p. 426. 2 Yohanes Calvin, Institutio: Pengajaran Agama Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008, p. 298.11. Keyakinan bahwa penyaliban dan kematian Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia. 2. Melalui bentuk makan dan minum bersama yang melambangkan kehidupan keluarga Allah 3. Sakramen perjamuan juga mengacu ke depan ke perjamuan yang sempurna di sorga.3 Dan perjamuan kudus hanya boleh dijalankan oleh warga jemaat dewasa. Bagi jemaat warga dewasa pun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: warga sidi yang tidak dalam pamerdi,4 warga titipan dari gereja lain, dan tamu dari gereja lain.5 Hal inilah yang membuat penyusun tertarik untuk mengetahui lebih jauh terhadap Gereja Kristen Jawa yang memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus.Sedangkan di gereja penyusun yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), perjamuan kudus adalah sebuah peristiwa besar yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak pernah bisa ditinggalkan dalam hidup setiap orang Kristen dan juga Gereja yang sungguh mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) belum memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah gereja yang beraliran Calvinis seperti GKJ dan GKSBS.Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memahami sakramen perjamuan kudus sebagai peringatan akan kematian dan kebangkitan Yesus, perjamuan kudus adalah perjamuan yang menunjuk kepada masa depan atau eskatologi, selain itu perjamuan kudus adalah perjamuan persekutuan.6 Salah satu unsur yang mendukung pelaksanaan perjamuan kudus di Gereja Masehi Injili di Timor adalah roti dan anggur. Dimana roti dan anggur dimaknai sebagai tubuh dan darah Kristus.7 Perjamuan kudus hanya boleh diikuti oleh warga jemaat yang sudah disidi. Maksudnya adalah warga jemaat yang menerima dan mengaku percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.Jika perjamuan kudus disebut sebagai alat pemeliharaan iman jemaat, maka bagaimana dengan3 Sinode GKJ, Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p. 49 4 Pamerdi adalah tindakan gereja berdasarkan kasih sebagai bentuk pemeliharaan iman kepada warga gereja atau pejabat gerejawi yang jatuh ke dalam dosa, atau paham pengajarannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Sinode GKJ, Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p. 106. 5 Sda. p. 98 6 Majelis sinode GMIT, Himpunan Pelajaran Katekisasi, Kupang: 1994, p.64 7 Majelis sinode GMIT, Tata GMIT seri II A, Kupang: 2004, p.1342anak-anak. Apakah mereka tidak memerlukan pemeliharaan iman? Berangkat dari pemahaman ini, maka gereja-gereja khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ) mulai memperhatikan tentang keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus.B. RUMUSAN MASALAH Di Gereja Kristen Jawa (GKJ) pembinaan terhadap warga gereja, untuk mengalami hidup yang kongkrit dan kontekstual berdasarkan iman Kristen sangat diperhatikan. Pembinaan yang dilakukan mulai dari anak-anak sampai para lansia dengan tujuan untuk menjadi saksi Kristus di dunia8. Anakanak sebagai bagian dari warga gereja juga merupakan saksi Kristus di dunia, sehingga mereka membutuhkan perhatian lebih. Selain itu anak-anak adalah calon pemimpin gereja di masa yang akan datang. Oleh karena itu, gereja membentuk komisi Sekolah Minggu yang berfungsi untuk memberikan pendidikan dasar Agama Kristen bagi anak-anak. Selain itu dalam persekutuan Gereja Kristen Jawa, setiap warga yang dibaptis dalam gereja tersebut mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga jemaat. Tetapi ada juga kenyataan di gereja bahwa terkadang anak-anak dibatasi hak dan kewajibannya. Tempat anak seolah-olah hanya berada di luar gereja. Contohnya adalah ketidakikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan alasan bahwa anak belum mampu memahami dengan benar makna perjamuan kudus serta konsekwensi dibalik perjamuan kudus.Oleh karena itu, dalam sidang sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Wirobrajan pada tanggal 16-21 November 2006, salah satu materi yang dibahas adalah mengenai keikutsertaan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan kudus.9 Sudah saatnya dijalankan perjamuan kudus pada anak-anak yang merupakan perjalanan rohani anak-anak untuk menerima berkat dan anugerah (Karena merekalah yang empunya kerajaan sorga). Perjalanan rohani mereka memang harus dituntun dan didukung oleh gereja sebagai lembaga keagamaan dan juga orang tua.Melalui diskusi yang panjang dan dengan banyak pertimbangan, akhirnya Gereja Kristen Jawa (GKJ), memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan kata lain,8 Sinode GKJ, Akta Sinode XXIV Gereja-gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2006, p. 87 9 Sda. p. 1303 |
id |
IOS2784.nim-01031925 |
institution |
Universitas Kristen Duta Wacana |
institution_id |
96 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana |
library_id |
528 |
collection |
Sistem Informasi Tugas Akhir (SinTA) |
repository_id |
2784 |
subject_area |
Agama Akuntansi Arsitektur |
city |
KOTA YOGYAKARTA |
province |
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
repoId |
IOS2784 |
first_indexed |
2016-10-07T01:42:28Z |
last_indexed |
2016-10-07T01:42:28Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765851661756006400 |
score |
17.538404 |