RESPON PARA PASUTRI ANGGOTA GKI NGUPASAN TERHADAP RETREAT PASUTRI DAN BINA LANJUT PASUTRI

Main Author: DAVID NUGRAHANING WIDI
Other Authors: HENDRI WIJAYATSIH,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2006
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIDalam rangka pembinaan kategorial1, gereja senantiasa memberikan program-program pembinaan. Begitu juga dengan kategorial status pernikahan, yang ditujukan bagi jemaat dewasa yang telah hidup berkeluarga atau bisa disebut sebagai kategori pasutri, gereja berusaha memberikan berbagai macam pembinaan bagi para pasangan suami istri.2 Dalam pembinaan tersebut, orang tidak sekedar dibantu untuk mempelajari ilmu, tetapi ilmu yang dipraktekkan. Para pasutri tidak dibantu untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi pengetahuan yang harus dijalankan. Dalam pembinaan, orang terutama dilatih untuk bisa mengenal diri mereka sendiri, yaitu kemampuan mereka yang harus dikembangkan, agar mereka bisa memanfaatkannya dalam kehidupan rumah tangga mereka. Oleh karena itu, dalam pembinaan unsur yang pokok adalah orang bisa mendapatkan sikap atau attitude, dan kecakapan atau skill.3 Salah satu program pembinaan bagi para pasangan yang saat ini marak dilakukan oleh gereja-gereja adalah program pembinaan yang disebut Marriage Encounter (ME). ME adalah program pembinaan pasutri dengan melakukan weekend atau pertemuan di akhir pekan. Dalam pertemuan tersebut para pasangan pasutri dibina untuk mengenal diri mereka sendiri dan diri pasangannya, sehingga mereka bisa saling mengenal satu dengan yang lainnya. Dalam rangka pembinaan itulah, maka GKI Ngupasan juga mengadakan pembinaan pasutri semacam ME dengan nama retreat pasutri, yang kemudian dilanjutkan dengan bina lanjut pasutri. Program retreat pasutri dan bina lanjut pasutri GKI Ngupasan mulai diadakan pada tahun 1999.4 Segala persiapan untuk membuat program tersebut telah diupayakan. Dimulai pada bulan Januari 1999 GKI Ngupasan mengundang tim dari Gereja Katholik Santo Antonius, Kota Baru, Yogyakarta. Tim ini diundang untuk memimpin acara Mariage Encounter (ME), yang saat itu diikuti oleh 20 pasangan Pasutri GKI Ngupasan. Dimulai dari 20 pasangan Pasutri inilah tim pendamping retreat pasutri GKI Ngupasan terbentuk.5 Kemudian, dengan alasan ingin memiliki ME ala GKI, dan juga kerinduan yang begitu dalam dari pasangan Pdt. John Then6 dan para pasutri yang telah mengikuti ME tersebut, mereka mencari informasi GKI mana yang telah memiliki program ME. Dari hasil pencarian informasi tersebut, akhirnya didapat informasi bahwa GKI Pondok Indah, Jakarta telah memiliki program semacam ME dengan nama retreat pasutri. Pada bulan April 1999 pasangan Pdt. John Then diutus untuk mengikuti retreat pasutri GKI Pondok Indah, Jakarta. Keikutsertaan pasangan Pdt. John Then pada retreat pasutri GKI Pondok Indah, Jakarta adalah dalam rangka menimba ilmu agar GKI Ngupasan bisa menyelenggarakan retreat pasutri sendiri. Pada bulan Oktober 1999, GKI Ngupasan menyelenggarakan retreat pasutri dan bina lanjut angkatan yang pertama. Tim pendamping pasutri angkatan pertama ini sebagian besar adalah para pasutri yang telah mengikuti ME pada bulan Januari 1999, dengan dibantu oleh beberapa tim pendamping pasutri dari GKI Pondok Indah, Jakarta. Sampai dengan tahun 2005 berarti sudah ada 7 angkatan retreat pasutri dan bina lanjutnya.