"PROSES PENCAPAIAN VISI DALAM KOMUNITAS JOY&quot

Main Author: BERNAT KONDUWES
Other Authors: JUSAK TRIDARMANTO,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2009
Subjects:
Daftar Isi:
  • 1Bab I PENDAHULUAN1.1. PERMASALAHAN1.1.1. Latar Belakang PermasalahanKehidupan manusia selalu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Agar tidak ketinggalan zaman, mau tidak mau manusia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penyesuaian diri tersebut sangatlah penting karena dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Apa yang dahulu dianggap lazim dilakukan bisa jadi berubah menjadi tidak lazim (tabu), begitu pun sebaliknya.Sama halnya dengan organisasi atau komunitas (baik profit / non-profit; rohani / sekuler). Jika organisasi atau komunitas tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, maka organisasi atau komunitas tersebut akan mengalami ketertinggalan. Hal ini akan mempengaruhi kelangsungan organisasi atau komunitas tersebut. Untuk itu setiap organisasi atau komunitas selalu berusaha mengadakan perubahan-perubahan atau inovasi ke arah yang lebih baik dengan menggunakan berbagai teori perkembangan organisasi. Salah satu teori mengenai perkembangan organisasi tersebut adalah teori Pembangunan Jemaat1. JOY2 merupakan komunitas kristiani di kota Yogyakarta yang penyusun pilih sebagai objek penelitian Pembangunan Jemaat. Sebagai salah satu komunitas kristiani, JOY juga terus berupaya mengembangkan dirinya dengan berbagai inovasi. Sejak berdirinya pada tahun 1992, komunitas JOY terus berinovasi; misalnya pada tahun 2000, bahasa pengantar dalam berbagai pertemuan yang diadakan oleh komunitas JOY berubah dari bahasa Inggris menjadi bahasa1 2Secara khusus teori Pembangunan Jemaat ini ditujukan untuk pengembangan gereja atau jemaat. Kantor JOY berada di jln.Chandra Kirana no.14, Sagan.2Indonesia, istilah FM (Friday Meeting) berubah menjadi JNP (J-Nite Party) pada tahun 2005, promo di kampus-kampus melalui pembagian brosur JNP dan JOY Goes to Campus, penyediaan bis antar-jemput bagi daerah-daerah kampus yang jauh dari tempat penyelenggaraan J-Nite Party3, dan yang terakhir dan terbaru adalah program Natural Campus Ministry Development (NCMD). Tentu saja inovasi-inovasi yang dilakukan oleh komunitas JOY ini dimaksudkan untuk menyesuaikan komunitas ini dengan perkembangan zaman.Sebagai komunitas, JOY juga memiliki Visi dan Misi yang menjadi tujuan komunitas yang hendak dicapai. Visi dan misi JOY ini dirumuskan pada tahun 1997 (lima tahun setelah berdirinya komunitas JOY) oleh Mr.Chang Nam Son4, seorang misionaris dari Korea Selatan dan menjadi pendiri komunitas JOY ketika ia kembali dari Amerika. Di Amerika, Mr.Son mengunjungi Gereja Willow Creek di Chicago dan Gereja Saddleback di Los Angles dan melihat bahwa kedua gereja ini terus berkembang karena memiliki visi dan misi yang jelas. Perjalanan Mr.Son ke Amerika inilah yang mengilhaminya untuk segera merumuskan visi dan misi JOY . Rumusan visi dan misi komunitas JOY adalah sebagai berikut:5Visi JOY : 1. To be Committed Christian 2. To be Contagious Christian 3. To be Contemporary ChristianMisi JOY : We are ambassadors for Heaven to the earthDalam komunitas JOY inilah mahasiswa (anggota JOY) dibentuk menjadi pribadi yang Committed Christian (orang Kristen yang komitmen), yaitu menjadi pribadi yang menyerahkan segala hal yang dimiliki termasuk di dalamnya waktu, tenaga, dan talenta (bakat/kemampuan) kepada Tuhan; Contagious Christian (orang3 4J-Nite Party diadakan setiap hari Jumat jam 18.30 Museum TNI AD, jln. Jend. Sudirman. Mr.Chang Nam Son pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi UKDW Yokyakarta pada tahun 1992-2000. 5 Bdk. Chang Nam Son, Vision of JOY, dalam 5th Anniversary JOY; JOY English, Yogyakarta, tahun 1997.3Kristen yang menular), yaitu menjadi pribadi yang bersemangat dalam memberikan pengaruh kekristenan kepada teman-temannya (lingkungannya); dan Contemporary Christian (orang Kristen yang tidak ketinggalan jaman), yaitu menjadi pribadi yang tidak hanya memegang tradisi saja, melainkan berusaha menjadi kreatif tanpa keluar dari jalur iman Kristen.6Proses pembentukan pribadi-pribadi yang sesuai dengan Visi JOY (Committed, Contagious, dan Contemporary Christian) inilah yang secara khusus akan dianalisis oleh penyusun dengan menggunakan teori Pembangunan Jemaat yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Adapun proses Pembangunan Jemaat yang akan dianalisis adalah seperti terdapat dalam bagan berikut:Cita-cita/Visi JOY : 1. To be Committed Christian 2. To be Contagious Christian 3. To be Contemporary ChristianAlasan Apakah anggota JOY sudah Committed, Contagious, Contemporary Christian?Proses PJ: Aktor & SistemTujuan Anggota JOY menjadi Committed, Contagious, Contemporary Christian.Kenyataan?Menurut penyusun, ada beberapa hal yang menarik dalam rumusan visi komuitas JOY. Pertama, Visi JOY ini dirumuskan dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan menggunakan rumusan visi dalam bahasa Inggris, apakah anggota JOY lebih dapat menangkap maknanya dari pada jika menggunakan rumusan visi dalam bahasa Indonesia? Jika tidak, maka akan sulitlah bagi JOY untuk mendorong partisipasi anggota dalam mewujudkan7 visi tersebut. Kedua, masa67Bdk. Son, Vision of JOY, dalam 5th Anniversary JOY; 1997. Visi JOY ini akan dibahas lebih lanjut dalam bab II. Mewujudkan Visi berarti bahwa setiap anggota komunitas JOY hidup secara Committed, Contagious, Contemporary Christian.4keanggotaan secara aktif di komunitas JOY adalah kurang lebih 4-5 tahun (diukur dari masa studi mahasiswa pada umumnya)8. Apakah setiap kegiatan yang dilakukan oleh JOY sudah efektif untuk menyampaikan / menanamkan Visi JOY sebagai visi bersama dalam komunitas JOY?1.1.2. Kerangka TeoriPembangunan Jemaat adalah subdisiplin Teologi Pastoral yang paling muda, di samping Katekese, Liturgi, dan Penggembalaan. Pembangunan Jemaat selalu berkaitan dengan gereja atau jemaat. Meskipun demikian, penyusun mencoba mengambil inti (prinsip) dari teori Pembangunan Jemaat untuk diterapkan dalam komunitas JOY yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. Hal ini dikarenakan menurut penyusun, istilah jemaat dalam Pembangunan Jemaat mencakup pula komunitas JOY yang terdiri dari mahasiswa/i yang beriman kepada Allah Tritunggal, yang bersekutu dan melayani bersama-sama dalam komunitas JOY.9Dalam buku Batu-Batu yang Hidup, Hooijdonk menjelaskan bahwa Jemaat adalah persekutuan orang-orang yang beriman [kepada Allah Tritunggal]. Sedangkan pembangunan adalah campur tangan aktif (intervensi) dalam tindaktanduk jemaat, baik secara empiris maupun teologis. Jadi Pembangunan Jemaat (PJ) menurut van Hooijdonk adalah: 10Intervensi sistematis dan metodis dalam tindak-tanduk jemaat beriman [Kristen] setempat [paroki]. Pembangunan Jemaat menolong jemaat beriman [Kristen] lokal untuk dengan bertanggung jawab penuh berkembang menuju persekutuan8Penghitungan masa aktif 4-5 tahun ini adalah jika mahasiswa bergabung dan menjadi anggota komunitas JOY sejak semester 1 (untuk jenjang S1). 9 Bdk. Dr.P.G. van Hooijdonk; Batu-Batu yang Hidup, Yokyakarta: Kanisius dan BPK GM, thn.1996, h.31. 10 Hooijdonk; Batu-Batu yang Hidup, h.31-32.