PELAYANAN KESEHATAN HOLISTIK SEBAGAI DIAKONIA DI GKJ WONOSARI

Main Author: BERNADUS MEYMORIARDI EKSILIMAWAN
Other Authors: PAULUS SUGENG WIDJAJA,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2007
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIGereja sebagai suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus1 hadir di dunia untuk menjalankan misi pelayanan yaitu melakukan pelayanan kepada warga gereja dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Misi pelayanan tersebut adalah sebagai bentuk tanggapan terhadap karya penyelamatan yang telah dilakukan Tuhan Yesus. Gereja hadir di dalam dunia untuk melayani dunia ini, meskipun gereja bukan berasal dari dunia2. Oleh karena itu misi yang dijalankan gereja di dunia harus mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Tuhan Yesus, yang adalah Raja gereja yaitu untuk melayani dan menolong manusia agar dapat mengalami damai sejahtera. Sebagai suatu bentuk kehidupan bersama religius, gereja melayani warga gereja baik secara komunitas maupun secara individu. Karena warga gereja yang dilayani gereja masih hidup di dalam dunia maka pergumulan hidup yang dihadapi warga gereja pun bermacam-macam. Warga gereja mengalami masalah-masalah yang secara nyata mereka hadapi dalam kehidupan seharihari, antara lain berkaitan dengan masalah kesehatan. Karena itu pelayanan gereja tidak hanya terbatas dengan hal-hal yang berkaitan dengan ritual saja, seperti: ibadah, kebaktian, liturgi, doa 3, akan tetapi juga mencakup pelayanan yang terkait dengan kesehatan warga gereja. Diakonia adalah salah satu kegiatan yang dilakukan gereja sebagai wujud kepedulian dan panggilan pelayanan terhadap sesama. Hal itu dilakukan dengan dasar teladan yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus selama hidupNya di dunia yaitu melayani manusia. Banyak bentuk diakonia yang dilakukan gereja antara lain : memberikan bantuan berupa bingkisan makan, memberikan bantuan bea siswa dan bantuan-bantuan sosial-ekonomi lainnya. Bentuk kegiatan lain yang sering dilakukan adalah memberikan bantuan pelayanan kesehatan dengan jalan membuat klinik kesehatan. Pembuatan klinik kesehatan tersebut adalah salah satu upaya yang dilakukan gereja untuk melayani warga gereja, khususnya dalam bidang kesehatan. GKJ Wonosari pernah mengadakan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi warga gereja. Pelayanan kesehatan ini diwujudkan dalam bentuk sebuah klinik kesehatan. Klinik kesehatan tersebut mengambil lokasi di sekitar lingkungan gereja. Pelayanan dilakukan setiap hari Minggu, mulai pukul 08.00 10.00. Pelayanan yang dilakukan di klinik kesehatan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, berat badan dan pemberian obat. Tenaga yang melayani adalah warga gereja GKJ Wonosari yang berprofesi sebagai dokter dan perawat yang pengaturannya dikoordinasi oleh anggota majelis gereja. Akan tetapi klinik kesehatan yang pernah dibuat GKJ Wonosari tidak berfungsi lagi hingga saat ini. GKJ Wonosari sudah tidak memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya. Majelis GKJ Wonosari belum menunjukkan tandatanda untuk mengupayakan lagi dilakukannya pelayanan kesehatan bagi warga gereja. Padahal dalam beberapa bulan terakhir, di dalam warta jemaat banyak ditulis nama-nama warga gereja yang sedang sakit dan minta untuk didukung dalam doa. Setiap minggu rata-rata tercatat 10 nama warga gereja yang sakit dan minta didoakan. Warga gereja yang dilayani GKJ Wonosari terdiri dari manusia yang memiliki kehidupan secara individu dan secara sosial. Dalam diri manusia terdapat tiga segi yaitu : pertama: manusia sebagai soma, yaitu: tubuh / fisik / badan ; kedua : manusia sebagai psyche, yaitu manusia sebagai suatu oknum yang dapat merasa, beremosi, berpikir ; dan ketiga : manusia sebagai makluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.4 Karena itu manusia disebut sebagai suatu kesatuan sosio-psychosomatis 5. Ketiga segi yang terdapat dalam diri manusia itu perlu mendapat perhatian dari gereja dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya. Akan lebih lengkap jika pelayanan yang dilakukan gereja memperhatikan juga dimensi spiritual-religius. Kempat dimensi yang terdapat dalam diri warga gereja yaitu: fisikal, psikologis, sosial dan spiritualreligius mempengaruhi kesehatan warga gereja. Bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukanhanya dengan mengandalkan tenaga medis, yaitu dokter dan perawat belumlah cukup. Jika hanya mengandalkan tenaga medis, maka pelayanan kesehatan yang dilakukan hanya mampu mencakup masalah fisikal saja. Padahal warga gereja tidak hanya melulu mengalami masalah fisikal, akan tetapi juga mengalami masalah psikologis, masalah sosial, dan masalah spiritualreligius yang berpengaruh terhadap kesehatan. Dimensidimensi yang mengalami masalah, yang terdapat dalam diri warga gereja, tidak semuanya dapat diatasi hanya oleh dokter dan perawat. Agar jemaat mengalami penyembuhan yang menyeluruh dan mencapai kesehatan total, maka keseluruhan dimensi yang mengalami masalah, yang terdapat dalam diri warga gereja, harus ditangani secara menyeluruh.