PERAN ALKITAB DALAM KONSELING PASTORAL DUKACITA DI GKJ KLASIS BANYUMAS SELATAN

Main Author: ELI SISKA WANENKLI
Other Authors: HENDRI WIJAYATSIH,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2008
Subjects:
Daftar Isi:
  • BAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang Manusia hidup tidak selamanya berada dalam kondisi dimana semuanya berjalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan dan diingininya. Ada saat dimana muncul ketegangan-ketegangan dalam kehidupannya. Ketegangan-ketegangan itu sering kali menyebabkan seseorang mengalami krisis. Aart Martin van Beek membagi krisis pribadi dalam dua macam, pertama adalah krisis perkembangan yang selalu muncul pada tahap-tahap perkembangan individu dan yang kedua adalah krisis yang didahului oleh suatu peristiwa yang tak terduga sehingga tidak dapat diantisipasi pada umur-umur atau fase-fase hidup tertentu, seperti kehilangan orang tua, patah hati, kecelakaan, kematian dan seterusnya. 1 Menurut Elizabeth K. Nottingham, manusia dimanapun mereka berada harus menyesuaikan diri dengan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat mereka ramalkan dan mereka kuasai. Dari satu segi, agama dapat dianggap sebagai salah satu cara yang paling penting bagi manusia untuk menyesuaikan diri dengan situasi-situasi yang penuh ketegangan itu. 2Dalam konteks pelayananKristen dikenal adanya pendampingan pastoral, yang salah satutugasnya adalah mendampingi orang-orang yang mengalami krisis dalam kehidupannya. Salah satu bentuk dari pendampingan tersebut adalah konseling. Konseling ini sering disebut dengan istilah Konseling Kristen atau Konseling Pastoral. Meskipun pendampingan pastoral termasuk di dalamnya konseling pastoral kepada sesama merupakan tugas semua orang percaya, tetapi secara khusus tugas ini biasa dilakukan oleh seorang Pendeta atau Pastor, karena hal ini merupakan bagian dari kewajiban profesinya sebagai tugas penggembalaan. 3Pokok-pokok persoalan yang dijumpai oleh pendeta dalam konseling Kristen di jemaatnya ada bermacam-macam. Persoalan dukacita merupakan salah satu pokok yang pasti akan dan sering dijumpai oleh seorang pendeta, karena kematian merupakan hal yang alamiah terjadi kepada manusia sebagai makhluk hidup. Seperti kelahiran ada demikian juga kematian itu ada dan tidak1 2Aart Martin van Beek, Konseling Pastoral, Semarang: Satya Wacana, 1987, hlm. 45. Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat, Jakarta: CV Rajawali, 1985, hlm. 75 76. 3 Aart Martin van Beek, Konseling Pastoral, hlm. 3.dapat ditolak oleh siapapun jika hal itu datang. Dan sebagai hal yang alami tentunya persoalan ini akan sering dijumpai oleh pendeta dalam kehidupan jemaatnya. Karena itu pantaslah jika para pendeta jemaat berpendapat bahwa salah satu pelayanan pastoral yang paling penting ialah pelayanan kepada orang yang berduka (termasuk di dalamnya dukacita karena kematian). 4Dalam pendampingan konseling pastoral seorang pendeta atau pastor sebagai seorang konselor, terkadang menggunakan sumber-sumber religius seperti Alkitab, dokrin gereja, nyanyian jemaat dan doa. Disamping juga menggunakan sumber-sumber lain yang mendukung seperti ilmu psikologi sebagai alat untuk membantu dalam proses pertolongan kepada konseli.4J.L. Ch. Abineno, Pelayanan Pastoral Kepada Orang Berduka, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991, hlm.ix.