Konseling Pastoral Sebaya Bagi Remaja di GKJ Gondokusuman

Main Author: TRI PRASETYANINGSIH
Other Authors: HENDRI WIJAYATSIH,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2006
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIDalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia seringkali harus berhadapan dengan berbagai macam permasalahan. Permasalahan yang ada bisa menjadi beban yang berat bagi manusia yang menghadapinya. Beban ini akan menjadi semakin berat, ketika suatu permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan segera, sementara permasalahan yang lain datang. Manusia yang sudah dianugerahi akal budi dari Sang Pencipta harus berjuang dan berusaha untuk menyelesaikan permasalahannya. Walaupun ada kalanya manusia tidak dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri. Tidak jarang manusia membutuhkan kehadiran orang lain untuk menolong dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Dalam rangka menolong jemaatnya yang menghadapi permasalahan, GKJ Gondokusuman menyediakan Layanan Konsultasi dan Konseling (LASILING).1 Layanan ini merupakan bagian dari komisi pendidikan GKJ Gondokusuman yang berupa tim/kelompok kerja. Koordinator dari tim LASILING adalah istri dari salah satu Pendeta setempat yang mempunyai latar belakang pendidikan psikologi. Tim ini beranggotakan warga jemaat yang memiliki berbagai keahlian di bidang-bidang tertentu, misalkan bidang hukum, psikologi, ekonomi dan kesehatan, yang terpanggil untuk melayani sesama warga jemaat yang memiliki permasalahan Pada awalnya LASILING melayani konsultasi dan konseling setiap hari Sabtu pukul 16.30-18.00 dan hari Minggu pukul 09.30-11.00 WIB. Namun karena pada jam-jam tersebut jemaat yang datang hanya beberapa orang, maka jadwal layanan disesuaikan dengan permintaan klien. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, tim LASILING menetapkan prosedur pelayanan sebagai berikut: klien diterima di meja pendaftaran dan diminta menyebutkan bidang atau topik yang akan dikonsultasikan. Setelah itu klien dibawa atau diminta untuk menemui tim LASILING sesuai dengan bidang permasalahannya. Bila anggota tim atau konselor yang dibutuhkan tidak ada, klien dapat membuat janji terlebih dahulu atau menghubungi melalui telepon. Setelah bertemu, klien dan konselor dapat menyusun sesi pertemuan sendiri. Seorang klien dilayani oleh konselor yang sama, kecuali ada ketidakcocokan atau permasalahan yang dihadapi membutuhkan bantuan konselor yang lain. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas pada sesi pertemuan saja. Untuk mengantisipasi klien yang tidak dapat hadir secara langsung atau maluuntuk bertatap muka, LASILING menerima konsultasi melalui surat yang dikirimkan kepada tim LASILlNG melalui kantor gereja. Dalam konsultasi melalui surat ini, klien diharuskan untuk menyertakan perangko balasan. Surat-surat yang masuk akan diambil oleh koordinator tim pada hari Rabu dan Sabtu. Surat balasan akan dikirimkan paling lambat 1 minggu setelah surat diterima. Selain itu LASILING juga melayani konsultasi melalui telepon gereja pada hari yang sama dengan jadwal layanan. LASILING telah melayani jemaat GKJ Gondokusuman sejak 11 Oktober 2003. Menurut tim, selama 2 tahun melayani ternyata minat jemaat untuk memanfaatkan layanan ini masih sangat kurang. Koordinator tim mengatakan bahwa sebagian besar klien yang datang untuk melakukan konseling adalah jemaat dewasa, khususnya para ibu. Sedangkan untuk pemuda, remaja dan anak-anak belum ada yang datang. Padahal dari jemaat dewasa yang datang ada juga yang menceritakan permasalahan anak-anak mereka yang masih muda ataupun remaja. Dari sini dapat dilihat bahwa sebenarnya remaja mempunyai masalah, namun mereka tidak langsung datang pada tim LASILING. Orang tualah yang kemudian melakukan konseling terkait denganpermasalahan anak mereka. Keluhan dan keprihatinan para orang tua terhadap permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak remajanya merupakan hal yang wajar. Remaja adalah salah satu tahap masa perkembangan kehidupan manusia. Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Untuk itu remaja seringkali disebut adolesensi (Lat. Adolescere = adultus = menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa).2 Masa transisi ini membuat remaja masih bersikap seperti anak-anak di waktu tertentu, namun juga bersikap seperti orang dewasa pada waktu yang lain.Pada masa transisi ini remaja mempunyai tiga tugas penting yang bersifat psikologis, yang harus diselesaikan, yaitu: 1. Mengembangkan rasa memiliki identitas/jati diri yang dengan konsisten memperlihatkan dia sebagai individu yang utuh dalam setiap peranan kehidupan, secara tersendiri dan berbeda dengan orang lain. 2. Memulai proses membangun relasi yang ditandai oleh keterikatan dan keakraban. 3. Mulai membuat keputusan-keputusan menuju pada latihan dan keterlibatan dalam suatu pekerjaan tertentu. Bisa tidaknya remaja dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan mempengaruhi kehidupan masa dewasanya.3