MISI GKI GONDOMANAN (TINJAUAN TEOLOGIS)
Main Author: | HERY YEREMIA HERMANUS |
---|---|
Other Authors: | CHRISTOPHORUS THOEKOEL HARTONO, |
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta
, 2008
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- BAB I PENDAHULUANA.LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk pribadi. Manusia juga hidup dalam satu masyarakat yang sangat beragam latar belakang suku, bangsa, budaya dan agamanya. Dalam kemajemukan masyarakat tersebut, terdapat banyak perbedaan dan ciri yang berbeda-beda juga. Perbedaan dapat mendatangkan konflik, namun kadangkala perbedaan juga melengkapi sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat yang majemuk itu.Di tengah perbedaan yang ada dalam masyarakat, kehadiran gereja dengan ciri khasnya sendiri yang berbeda dengan ciri khas yang ada dalam masyarakat. Gereja memiliki tujuan ketika hadir di tengah-tengah masyarakat, yaitu bukan hadir bagi dirinya sendiri, dalam artian tidak memiliki tujuan pada dirinya sendiri, melainkan gereja hadir untuk kepentingan kerajaan Allah. Untuk itu, gereja harus dipenuhi oleh Kristus (Efesus 1:2, Kolose 2:10) dan itu berarti kepenuhan tersebut bersifat nyata dan berhubungan dengan dunia ini dimana gereja berada 1 .Gereja memiliki unsur-unsur yakni Pendeta, Majelis Jemaat dan Jemaat. Jemaat adalah suatu persekutuan yang konkret, yakni mempunyai anggota, peraturan dan susunan tertentu. Persekutuan tersebut tidak berasal dari dunia, namun berada dalam dunia. Dalam jemaat Perjanjian Baru dikenal istilah ekklesia, yaitu orang yang terpanggil keluar menuju terang-Nya yang ajaib. Jemaat telah keluar dari gelap dan memperoleh keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus. Setelah memperoleh keselamatan tersebut, maka jemaat bukan jemaat yang statis, namun sebagai umat Allah yang baru,1Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm. 383-384.yang mendapat tugas untuk menyampaikan kabar keselamatan-Nya kepada segala bangsa secara dinamis dan terbuka bagi siapa saja2 .Dengan demikian, anggota jemaat mempunyai misi untuk mengabarkan kabar keselamatan dalam keberadaannya di tengah masyarakat. Namun, tidak jarang penyusun menjumpai anggota jemaat suatu gereja yang pindah dari gereja tempat imannya bertumbuh dan terbentuk, bahkan ada juga anggota jemaat yang menjalankan beribadah hanya sebagai rutinitas. Sikap anggota jemaat yang demikian cenderung mengaburkan ciri khas gereja dalam masyarakat, dalam arti anggota jemaat dari gereja tersebut tidak mengupayakan pemenuhan Kristus, namun justru mengupayakan kesejahteraan bagi diri sendiri atau bahkan menyimpan kabar keselamatan bagi dirinya sendiri. Jika demikian, bagaimanakah dengan ciri khas sebuah gereja di tengah masyarakat yang majemuk tersebut? Apakah anggota jemaat menyadari tentang tugas misi mereka dan arti tugas misi tersebut?2Abineno, Djemaat (Djakarta: BPK), 1956, hlm. 16-17.