KISAH YAIRUS DAN PEREMPUAN YANG SAKIT PENDARAHAN DALAM MENDAPATKA KESEMBUHAN (Tafsir Naratif terhadap Injil Lukas 8:40-56)

Main Author: BAMBANG LAKSO YUWONO
Other Authors: JAKUB SANTOJA,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2008
Subjects:
Daftar Isi:
  • BAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan berbaring di tempat tidurnya, menjadi sehat kembali dengan seketika setelah dijamah oleh Tuhan Yesus (Lukas 4:3839). Kemudian seorang berpenyakit kusta yang percaya pada Yesus, ternyata disembuhkan karena Yesus menghendaki ia sembuh (Lukas 5:12-16). Lalu Yesus menyembuhkan dan mengampuni dosa orang yang sakit lumpuh yang dibawa oleh teman-temannya (Lukas 5:17-26). Juga seorang yang mati sebelah tangannya yang bertemu Yesus di rumah ibadat pada hari Sabat dan mendapatkan kesembuhan (Lukas 6:6-11). Lalu Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10). Kemudian seorang perempuan yang sudah dua belas tahun sakit pendarahan berat dan tidak ada satu pun yang dapat menyembuhkannya mendapat kesembuhan setelah menjamah jubah Yesus (Lukas 8:43-48). Yesus juga menyembuhkan orang yang sakit busung air pada hari Sabat (Lukas 14:1-6). Kemudian kisah tentang penyembuhan sepuluh orang kusta dan hanya satu yang memuliakan Allah (Lukas 17:11-19).Kisah-kisah tentang kesembuhan di atas merupakan kisah nyata dan terjadi dalam sejarah umat manusia, yang memperlihatkan bahwa macam-macam penyakit dapat disembuhkan oleh Yesus, dan lagi kesembuhan itupun seringkali tidak membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu kita mungkin tertarik dengan kesembuhan yang terjadi dalam kisah Lukas tersebut, dan menjadikan kisah itu sebagai dasar dari apa yang kita yakini bahwa tatkala kita mengalami sakit penyakit juga akan mendapatkan kesembuhan yang sama seperti apa yang pernah terjadi dalam kisah Lukas. Sehingga tatkala kita mengalami baik sakit yang ringan maupun berat, penyakit yang sudah lama atau baru, kita akan menaruh harapan yang besar kepada kesembuhan khususnya dalam waktu singkat. Terkadang harapan yang sebegitu besarnya ini dibarengi dengan mempertaruhkan segala sesuatu yang kita miliki untuk kesembuhan, termasuk iman percaya kita kepada Yesus.Jika kesembuhan itu terjadi di dalam kehidupan kita, tentu merupakan hal yang baik untuk kehidupan kita. Akan tetapi jika yang terjadi malah sebaliknya dimana kesembuhan itu tidak terjadi baik secara spontan maupun bertahap, maka hal itu jangan dianggap sebagai hal yang buruk dan yang terpenting kita juga tetap terus berharap kepada Tuhan. Hal ini bisa kita lihat dalam cerita Rasul Paulus dimana dirinya yang mengalami sakit penyakit dan sudah berdoa kepada Tuhan sebanyak tiga kali ternyata tidak sembuh juga. Rasul Paulus merasa tidak apa-apa penyakitnya tidak sembuh, bahkan ia malah bermegah atas kelemahannya itu, karena ia diyakinkan bahwa kasih karunia Tuhan sudah cukup baginya dan dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna (2Korintus 12: 8, 9).Oleh karena itu selama masih ada sakit penyakit, maka tema tentang kesembuhan masih menarik untuk diselidiki dan dipelajari, serta digumuli oleh setiap orang Kristen. Sehingga saat ini diperlukan suatu tulisan yang dapat dijadikan sebagai bahan pergumulan yang membahas tema tentang kesembuhan, dan salah satunya bisa melalui skripsi. Akan tetapi permasalahannya adalah tema tentang kesembuhan dalam Injil Lukas jarang dipakai untuk bahan skripsi 1 .Penyusun sudah melakukan survey terhadap database skripsi di perpustakaan UKDW Yogyakarta dan tidak menemukan judul skripsi mahasiswa Fakultas Theologia yang berkaitan dengan kesembuhan dan penyembuhan.1