PENGARUH MACAPAT TERHADAP CARA BERNYANYI JEMAAT JAWA DAN RELEVASINYA DALAM MEMAHAMI TEOLOGI PUJIAN DI GKJ AMBARUKMA

Main Author: KRISTIAN FERI ARWANTO
Other Authors: EMMANUEL GERRIT SINGGIH,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2006
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSISeni merupakan bagian hidup dari manusia, karena menurut penyusun seni tercipta oleh manusia. Penyusun memahami bahwa seni itu tercipta oleh manusia, karena seni seringkali teralir dengan tanpa sadar, meskipun di satu sisi seni sering kali diciptakan dengan penuh kesadaran. Seni yang tercipta merupakan pengungkapan emosi, rasa dan ide. Sebagai sebuah pengungkapan emosi, rasa dan ide, tentu saja manusia tidak lepas dari seni karena manusia adalah pencipta dan pelaku seni. Manusia akan mengekspresikan emosi, rasa dan ide dalam dirinya menjadi sebuah ungkapan kesedihan, kesenangan, kebahagiaan. Ungkapan tersebut termanifestasi menjadi realitas seni yang terekpresi dalam bentuk seni musik, seni puisi, seni tari dan sebagainya. Ekspresi seni ini merupakan bagian dari keberadaan manusia yang dipengaruhi oleh konteks. Kebudayaan, bahasa, pola pikir, kebiasaan dan peraturan akan menentukan dan menciptakan konteks yang mempengaruhi keberadaan manusia dalam melakukan kehidupan. Dalam melakukan kehidupannya, manusia mempunyai kebebasan. Kepuasan merupakan tujuan penting dalam kehidupan manusia. Saat mencipta sebuah seni, seni yang tercipta itu akan dipengaruhi oleh konteks (budaya, keadaan sosial-masyarakat, nilai-nilai religius yang berkembang) di mana manusia itu berada. Meskipun seni yang tercipta dipengaruhi konteks, menurut penyusun seni tetap mengandung kebebasan berekspresi, karena seni yang tercipta merupakan pengungkapan emosi, rasa dan ide dalam diri manusia.