Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia di GKI Karangsaru: Tinjauan dari Perspektif Pembangunan Jemaat
Main Author: | SAMUEL DIAN PRAMANA |
---|---|
Other Authors: | YAHYA WIJAYA, |
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta
, 2006
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSIGereja yang dahulu hanya berfungsi dan dianggap jemaat sebagai tempat bersekutu, merasa tenang, menikmati liturgi yang menarik, bertemu dengan teman dan kenalan; setelah terjadi krisis moneter yang mengakibatkan perubahan radikal dalam masyarakat, maka secara langsung atau tidak langsung gereja dituntut untuk dapat menjawab konteks yang ada. Masyarakat atau jemaat juga berubah pandangannya terhadap gereja. Tuntutan mereka terhadap gereja juga bertambah. Salah satu contohnya adalah bagi jemaat yang kehilangan pekerjaannya mereka berharap gereja dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka atau menyalurkan tenaga kerja mereka kepada perusahaan yang membutuhkan. Perubahan ini tentunya juga membutuhkan adanya usaha dari gereja untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut dan menjawab konteks yang ada di sekitarnya sehingga gereja dapat mengambil tindakan yang sesuai dengan perubahan konteks yang terjadi tersebut.1 Kondisi gereja di Indonesia saat ini sangat beragam. Ada yang mengalami perkembangan yang pesat secara kualitas maupun kuantitas anggota jemaatnya, namun di lain sisi ada juga gereja yang mengalami stagnasi atau bahkan penurunan yang drastis secara kualitas maupun kuantitas anggota jemaatnya. Gereja yang mengalami pertumbuhan tentu saja adalah gereja yang dapat menjawab konteks yang ada di sekitarnya, dibutuhkan adanya usaha gereja untuk dapat menjawab konteks dan kebutuhan jemaat dan masyarakat sekitarnya. Refleksi teologi sangat dibutuhkan dan harus dilakukan oleh gereja untuk dapat menjawab konteks dan kebutuhan jemaat dan masyarakat tersebut. Kemudian dari refleksi teologi tersebut, gereja dapat mengambil tindakan untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada. Gereja dalam melakukan refleksi dan mengambil tindakan yang tepat dan sesuai dengan keadaan aktual membutuhkan bantuan dari ilmu teologia yaitu dalam disiplin teologi praktika (teologi praktis), bagian teologi praktika yang sangat berperan besar dalam usaha gereja ini adalah pembangunan jemaat. 2