USULAN DESAIN KURIKULUM KATEKISASI CALON SIGHI GREJA KRISTEN JAWI WETAN BERDASARKAN VISI GREJA KRISTEN JAWI WETA (GKJW)

Main Author: DARU PRASONGKO
Other Authors: HENDRI WIJAYATSIH,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2003
Daftar Isi:
  • ABSTRAKGKJW sudah lama menyadari bahwa sebagai gereja dalam hidup dan geraknya harus menunjukkan pertumbuhan dan pembangunan diri. Untuk itu GKJW menentukan rencana induk untuk memberi gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pembangunan yang mengarah kepada pelaksanaan panggilan GKJW secara lebih baik. GKJW berusaha untuk membekali warga agar warga memiliki iman yang semakin dewasa dan sanggup memberlakukan dalam hidup sehari-hari baik dalam persekutuan orang percaya dan masyarakat. Salah satubentuk pembekalan adalah katekisasi. Dalam persidangan Majelis Daerah GKJW sering ada masukan dari jemaat, hendaknya buku katekisasi calon sidhi dapat ditambah penjelasannya. Disadari pentingnya arahan yang akan memandu katekit untuk mengembangkan pola pengajarannya. Arahan dari pelaksanaan katekisasi ini adalah merupakan rancangan belajar yang sering disebut dengan kurikulum.Permasalahanyang muncul adalah sejauh mana keterarahan materi buku katekisasi edisi 1998 dengan visi GKJW? Acuan apa saja yang perlu diperhatikan untukmenyusun desain kurikulum yang kontekstual? Dan bagaimana usulan desain kurikulum katekisasi calon sidhi yang kontekstual bagi GKJW? Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan adalah katekisasi adalah salah satu kewajiban melekat dari gereja yang dilakukan dalam bentuk pendidikan, pengajaran, dan pembinaan tentang iman Kristen terhadap warganya secara teratur dan berkesinambungan. Buku katekisasi yang dikeluarkan GKJW edisi 1998 kuarng mengarah pada visi GKJW dan kurang kontekstual sehingga sulit membantu katekisan untuk dapat memasuki dan hidup dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, katekisasi perlu direncanakan, dipergumulkan dengan baik sehingga katekisasi tersebut akan dapat membantu katekisan unutk menyiapkan diri terlibat aktif dalam perwujudan misigereja. Katekisasi harus dipandu dengan kurikulum. Penyusunan desain kurikulum yang kontekstual memrlukan pertimbangan-pertimbangan yang sanagt luas dan dalam. Adapun pertimbangan tersebut adalah pengenalan akan psikologi perkembangan individu menyangkut perkembangan fisik, kognitif, psikososial, moral dan iman.konteks GKJW sebagai ladang misi dan visi. Ketiga, teori penyusunan kurikulum berhubungan dengan filosofi pendidikan yang diikuti sebagai kerangka/ bingkai untuk pelaksanaan pendidikan, tujuan/visi pendidikan yang berhubungan dengan harapan dari lembaga yang mengadakan pendidikan, konteks(berhubungan dengan lembaga/gereja,masyarakat, peserta didik), kurikulum yang berhubungan dengan dasar-dasar dan komponen kurikulum, pendidikan dan peserta didik yang berhubungan dengan sasaran dari