PENDIDIKAN RELIGIOSITAS SEBAGAI ALTERNATIF PAK DI SEKOLAH KRISTEN DALAM KONTEKS MASYARAKAT MAJEMUK

Main Author: ANDI BUDI SANTOSO
Other Authors: TABITA KARTIKA CHRISTIANI,
Format: Bachelors
Terbitan: SInTA - Unit Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta , 2007
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIPerkembangan Kekristenan di tanah air tidak bisa dilepaskan dari peran badanbadan zending yang bekerja mengabarkan Injil kepada masyarakat. Untuk menjalankan tugasnya tersebut, badan-badan zending menggunakan berbagai macam sarana dan metode, salah satunya dengan pendidikan umum, yakni mendirikan sekolah Kristen. Sekolah Kristen dalam menjalankan fungsi dan perannya di tengah masyarakat ternyata mengalami perkembangan, semula sebagai sarana pekabaran Injil untuk menobatkan orang-orang yang belum mengenal Kristus dan belum menerima keselamatan, berkembang menjadi sarana pelayanan dan kesaksian, sebagai bentuk peran aktif gereja dalam dunia pendidikan nasional di Indonesia. Ternyata konteks bangsa Indonesia yang mempunyai keberagaman agama belum sepenuhnya disadari oleh sekolah Kristen, karena dari perubahan misi dan tujuan yang dialami belum berubah ke arah keterbukaan tehadap keberadaan agamaagama lain. Dengan bukti masih dilaksanakannya Pendidikan Agama Kristen (PAK), sebagai satu-satunya pendidikan agama yang ditujukan kepada seluruh siswa, bahkan ada pemahaman bahwa PAK merupakan ciri khas dari sekolah Kristen. Paradigma ini masih bertahan pada sebagian orang sampai sekarang. Pada tahun 2003 UU Sistem Pendidikan Nasional disahkan, yang mewajibkan setiap naradidik diberikan pendidikan agama yang sesuai dengan agamanya dan diberikan oleh pengajar yang sama dengan agama naradidik. Berarti sekolah Kristen pun juga wajib melaksanakan pendidikan agama selain PAK. Ada sekolah Kristen yang tetap mempertahankan PAK sebagai satu-satunya pendidikan agama, tetapi ada juga sekolah yang mengganti PAK dengan Pendidikan Religiositas yang sudah dikembangkan oleh sekolah-sekolah katolik. Pendidikan Religiositas merupakan model pendidikan yang diharapkan mampu untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang terbuka, guyub, damai, penuh cintakasih persaudaraan, dan dinamis. Dalam pendidikan religiositas para siswa dari berbagai agama mendapat kesempatan luas dan bebas untuk mengkomunikasikan pengalaman imannya masing-masing mengenai berbagai peristiwa pengalaman hidup.