Daftar Isi:
  • Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia. Sebagian besar ekspor kopi Indonesia adalah jenis kopi robusta (94%), dan sisanya adalah kopi jenis arabika. Sedangkan, konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari kopi robusta. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya peluang pasar kopi Arabika lebih besar dibandingkan kopi robusta. Tanaman kopi Arabika sangat cocok tumbuh di dataran tinggi. Namun ada beberapa petani di wilayah dataran sedang tetap membudidayakan Kopi Arabika. Salah satu wilayah tersebut adalah Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember yang berada di dekat lereng Gunung Argopuro Oleh karenanya penting melakukan penelitian terkait usahatani kopi arabika di ketinggian sedang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan finansial usahatani kopi arabika; (2) menganalisis kepekaan usahatani kopi arabika terhadap kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual kopi; (3) menentukan prospek pengembangan kopi Arabika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah (1) Kelayakan finansial dengan criteria investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, PR dan PP; (2) Analisis sensitifitas dengan melakukan simulasi perubahan kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual kopi; dan (3) Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Usahatani kopi arabika di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember secara finansial layak untuk diusahakan dan tidak peka terhadap perubahan biaya pupuk dan harga jual. Prospek pengembangan usahatani kopi arabika di desa Karangpring kecamatan Sukorambi adalah Grey Area artinya berada pada posisi lemah berpeluang. ABSTRACTCoffee is one of superior commodities of plantation sector in Indonesia. Robusta coffee is type of coffee that mostly exported by Indonesia (94%) and Arabica is the next. Moreover, 70% of world coffee consumption is Arabica coffee and 26% is Robusta. It indicates that the opportunity of Arabica coffee is higher than Robusta. Arabica coffee is suitable for high land;however, some farmers in medium land has cultivated the coffee. One of the area for Arabica coffee plantation in medium land is Karangpring Village, SukorambiSubdistrict, Jember Regency. The area located in the slope of Argopuro Mountain. Therefore, it is important to do research on Arabica coffee farming at medium altitude. The research aims to: (1) analyze the financial feasibility of Arabica coffee farming; (2) analyze the sensitivity of Arabica coffee farming toward increase in production cost and decrease in coffee price; (3) determine the prospect of development of Arabica coffee. The research uses descriptive and analytic methods as research method with sampling method of simple random sampling. Methods used for analysis are (1) financial feasibility with investment criteria of NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, PR and PP; (2) sensitivity analysis through simulation of change in the increase in production cost and decrease in coffee price; and (3) SWOT analysis. Research result shows that Arabica coffee farming at Karangpring Village SukorambiSubdistrict Jember Regency is financially feasible and it is not sensitive to changes in the cost of fertilizer and the selling price. Prospect for development of Arabica coffee farming at the village is in grey area, which is the position of weak but potential.