Konflik dan Media Sosial (Konflik di Kota Tanjung Balai Sumatera Utara)

Main Author: Mailin, Mailin
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Sumatera Utara , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uinsu.ac.id/5893/2/Konflik%20dan%20Media%20Sosial.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/5893/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan kualitatif, penelitian ini meneliti tentang konflik yang terjadi di kota Tanjungbalai antar etnis Cina dan Melayu yang berakibat kerusakan beberapa kelenteng di kota Tanjungbalai. Tanjungbalai adalah kota yang terletak di Sumatera Utara, sebuah kota yang dianggap sebagai model kerukunan antar umat beragama. Tanjungbalai adalah sebuah kota pantai kecil yang baru-baru ini dilanda konflik "antar-agama'. Sebuah teguran yang sebenarnya tidak berbahaya namun sangat tidak sopan dan tidak sensitif tentang kebisingan suara azan oleh seorang perempuan Non Muslim (Buddha) dan non pri-bumi (Cina) memicu kerusuhan fisik yang relatif kecil kegaduhan non-fisik (daring) terhadap komunitas Buddha dan Cina di Tanjungbalai khususnya, dan Cina umumnya. Orang yang dianggap "Melayu" dikota ini tidaklah "murni" atau benar-benar berasal dari suku Melayu sebagaimana yang lazim ditemukan di daerah Melayu lain. Orang Melayu di kota ini terdiri dari berbagai kelompok budaya dan agama, yang didominasi oleh etnis dan budaya suku Batak Toba. Oleh karena itu, orang Melayu di kota ini cenderung bersikap seperti orang Batak Toba, berkarakter keras dan memiliki solidaritas tinggi. Karakteristik ini mungkin bisa menerangkan tentang cepat dan kuatnya kemunculan konflik dan kerusuhan antar-agama di Tanjung Balai.