Aplikasi Pupuk Kalium Silika pada Tanaman Jagung

Main Authors: Bambang , Wahyudi, Didik Choirul, Ummam
Format: Book PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Semesta Anugerah , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/7705/1/monograf_pengaruh_terhadap_tanaman_jagung.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/7705/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya jumlah penduduk yang semakin pesat tentu akan meningkatkan kebutuhan pangan masyarakat. Produksi suatu tanaman pangan tentu akan meningkat apabila ditanam dengan cara yang tepat dan perawatan yang baik, disamping perawatan yang baik tentu dibutuhkan faktor pendukung yang perlu ditambahkan untuk menambah kualitas dan kuantitas hasil suatu tanaman. Banyak faktor pendukung yang bisa meningkatkan produksi tanaman, salah satunya adalah pemberian pupuk yang mengandung unsur hara essensial yang tepat dan didukung oleh pupuk yang menyediakan unsur hara mikro yang dirasa kurang bermanfaat padahal penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam rangka mendukung tersedianya pangan yang berlimpah dan berkualitas maka dilakukan penelitian yang mengeluarkan produk dengan naman POTSASIL. Potasil merupakan gabungan dari unsur hara Kalium (K) dan unsur hara Silika (SiO2) yang mempunyai peran saling melengkapi untuk pertumbuhan tanaman. Kedua unsur tersebut merupakan unsur penguat, agar tanaman tidak mudah terkena penyakit dan tidak mudah roboh. Sehingga tanaman tidak mudah rusak. Untuk mengetahui pengaruh Potasil terhadap tanaman pangan maka dilakukan penelitian dengan mengaplikasikan Potasil terhadap tanaman pangan. Tanaman pangan yang digunakan dalah tanaman dari golongan gramenae yaitu jagung. Aplikasi Potasil pada tanaman jagung dilakukan dengan dua perlakuan yakni dengan disiramkan langsung ke area sekitar akar jagung atau dikocor (P1), dan yang kedua adalah disemprotkan pada daun tanaman jagung menggunakan sprayer (P2). Aplikasi dilakukan dengan empat macam dosis suspensi Potasil yakni (D1) 125 Ppm, (D2) 250 Ppm, (D3) 500 Ppm, (D4) 1000 Ppm, dan (D0) tanpa Potasil. Pengacakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Pengamatan dibagi menjadi dua faktor utama, yakni pengaruh Potasil terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan pengaruh Potasil terhadap produksi tanaman jagung. Dari kedua fakor utama tersebut dibagi menjadi bebrapa indikator untuk memudahkan pengamatan. Indikator tersebut adalah jumlah daun, panjang tanaman, diameter batang, berat biji jagung, berat tongkol, berat total tanaman jagung, serta tingkat kekerasan jaringan tanaman jagung. Secara umum hasil yang baik terlihat pada tanaman jagung yang diberikan Potasil dengan perlakuan kocor (P1) dimana, dalam beberapa indikator pengamatan perlakuan P1 terlihat lebih unggul daripada perlakuan disemprot menggunakan sprayer (P2). Sedangkan untuk empat macam dosis yang diberikan tidak terlalu memberikan perbedaan hasil yang signifikan. Hal ini karena keunggulan yang mampu dicapai pada beberapa indikator tidak merata sehingga data yang diperoleh memberikan gambaran tren yang terkesan fluktuatif pada setiap indikator yang diamati. Akan tetapi pada sebagian besar indikator pengamatan pada semua dosis yang diberikan pada perlakuan kocor (P1) terlihat lebih unggul dari pada perlakuan semprot (P2), hal tersebut menendakan bahwa penyerapan Potasil pada perlakuan (P1) lebih baik daripada perlakuan (P2).