KEBANGKITAN IDE-IDE SUFISME DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI REPUBLIK TURKI PADA MASA RECEP TAYYIP ERDOGAN (Sufism and Cultural Studies: Turkey Foreign Policy During Erdogan’s Era)

Main Author: DAVID , SETIAWAN
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/6343/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/6343/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/6343/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menjabarkan bangkitnya Sufisme dalam kebijakan luar negeri Republik Turki. Turki memiliki sejarah panjang ketika ide/ajaran Sufisme dan kekhalifahan usmani di Turki dihapuskan negara oleh Mustafa Kemal Attaturk pada tahun 1924. Kekhalifahan Usmani dan Sufisme adalah pendorong perkembangan kemajuan rakyat pada waktu itu. Di sisi lain Sufisme masih diagung-agungkan oleh sebagian kecil masyarakat Turki, meskipun faktor reformasi sekular hingga hari ini masih kuat dipertahankan sebagai dasar negara. Meskipun sufi dilarang, dengan mengamati kebijakan Perdana Menteri Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan, bercita-cita untuk membangkitkan kejayaan Kekhalifahan Usmani melalui kebijakan politik dan kebijakan luar negeri negaranya. Hal tersebut sesuai dengan “Foreign policy vision paper” Republik Turki saat ini. Oleh karena itu, dunia internasional juga mengamati fakta kebijakan yang dihasilkan identik dengan masa kejayaan Kekhalifahan Usmani dan Sufisme-nya sehingga fakta tersebut saat ini disebut sebagai gelombang NeoOttomanisme (paham yang menginginkan kebangkitan kembali identitas sufiusmani) Keyword’s: Kekhalifahan Usmani, Sufisme, Harmoni, Perdamaian, Adalet ve Kalkinma Partisi/AKP, Kebijakan Luar Negeri, Neo-Ottomanisme.