PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG TEROR BOM BUKU (Analisis Framing Tentang Peristiwa Bom Buku di Surat Kabar Jawa Pos dan Harian Pagi Surya Edisi 16-24 Maret 2011)

Main Author: MAULIDIA , TRI ANGGRAENI
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/5325/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5325/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5325/
Daftar Isi:
  • Keberadaan media massa pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari, Beberapa kelebihan dari surat kabar yaitu bisa disimpan lebih lama atau dapat diulang dan jelas, Beberapa akhir ini media tidak henti-hentinya memberitakan mcngenai pemberitaan bom buku. Pemberitaan mengenai bom buku memunculkan beberapa persepsi yang berbeda-beda di masyrakat mcngenai maksud dari teror bom buku yang terjadi, peneliti memilih pemberitaan mengenai peristiwa teror bom buku yang terjadi dan bukan pemberitaan yang lain disebabkan karena sorotan media yang begitu besar dan eksklusif kepada isu teror disini, semenjak teror bom di Ritzs Carlton dan JW Marriot yang juga menjadi headlinebeberapa media cetak tidak ada lagi isu bom di Indonesia yang sampai menjadi pemberitaan eksklusif di sebuah media cetak lebih dari tiga hari. Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah unit reference, populasi dalam penelitian ini adalah semua berita yang memuat tentang teror bom buku pada harian Jawa Pos dan Harian Pagi Surya yang terbit pada periode 16-24 Maret 2011. Model yang dipakai dalam analisis framing ini adalah model dari Pan dan Kosicski. Perangkat wacana yang disusun oleh media merupakan bentuk framing media dalam mengkonstruksi peristiwa. Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat bagian struktur besar yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan frame antara Jawa Pos dan Surya dalam hal memberitakan bom buku, Jawa Pos memberitakan bom buku dengan bingkai “kronologis teror bom buku” sedangkan Surya dengan bingkai “objek teror bom buku”