PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011)

Main Author: DWI , WIBOWO UTOMO
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/5299/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5299/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5299/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengarahkan perhatian pada makna yang tersirat di dalam pesan yang disampaikan dalam karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis makna semiotika terhadap karikatur tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori segitiga makna milik Charles Sanders Pierce yang membahas tentang fenomena makna yang muncul dari sebuah tanda ketika tanda tersebut digunakan individu pada waktu berkomunikasi. Pada teori milik C.S. Pierce muncul tiga kategori yang menjadi objek penelitian, tiga kategori tersebut adalah ikon, indeks, dan simbol.. Sumber atau teori yang terdapat ada penelitian ini antara lain : teori segitiga makna Charles Sanders Pierce, Kritik sosial, tanda non verbal, kartun editorial, karikatur sebagai proses komunikasi. Sumber atau teori tersebut digunakan sebagai dasar atau acuan dalam pembahasan penelitian. dalam karikatur “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” terdapat gambar sebuah bus yang tidak terawat dengan begitu banyak tambalan di bagian rodanya, walaupun telah ditambal tetapi kondisi roda tersebut tetap kempes tanpa angin dimana ini merupakan tanda si pemilik Bus tidak pernah merawat Bus itu, bukan hanya itu saja Bus itu juga penuh dengan lubang dimana-mana Walaupun kondisi fisik Bus itu sangat mengkhawatirkan tetapi Bus tersebut tetap dipenuhi penumpang dan barang-barang bahkan para penumpang tersebut sebagaian sampai antri diluar Bus. Biarpun sudah begitu banyak penumpang yang antri dan menunggu untuk diantar Bus tersebut, tetapi kursi tempat sopir bus itu masih tetap kosong ini membuat para penumpang bertanya-tanya dan mengeluh, pertanyaan dan keluhan penumpang diperlihatkan kartunis dengan tulisan tulisan yang berbunyi “Kok nggak bergerak? Pak sopirnya kemana sih? Lagi disibukkan SMS dan BBM” dan “Mau sampai kapan begini ya? Jangan-jangan sampai 2014”. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik kesimpulan dari penelitian ini bahwa Karikatur “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang”Di Rubrik Opini Koran Kompas edisi 13 juli 2011 merupakan suatu kritikan tentang konflik politik yang terjadi di tubuh pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono