PEMBUATAN ASAM LAKTAT DARI LIMBAH KUBIS
Main Author: | Laurentius , Kelik Dwi Ananta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.upnjatim.ac.id/4168/1/file_1.pdf http://eprints.upnjatim.ac.id/4168/2/file_2.pdf http://eprints.upnjatim.ac.id/4168/ |
Daftar Isi:
- Kubis (Brassica oleracea) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak tumbuh di daerah dataran tinggi. Sayuran ini bersifat mudah layu, rusak dan busuk, sehingga menghasilkan limbah (bau) yang menjadi suatu permasalahan lingkungan. Limbah daun kubis yang membusuk inilah merupakan tempat hidupnya suatu bakteri yang dinamakan Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrukil, Laktobacillus fermentum dan Lactobacillus brevis. Lactobacillus merupakan suatu mikroorganisme yang berfungsi dalam pembentukan Asam laktat dari laktosa. Proses fermentasi asam laktat terjadi karena adanya aktivitas bakteri laktat yang secara alami terdapat pada limbah daun kubis tersebut dan mengubah glukosa menjadi asam laktat pada kondisi anaerob dengan penambahan Na3PO4 secukupnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membuat asam laktat dari limbah kubis putih dengan proses fermentasi serta mendapatkan kondisi terbaik untuk waktu fermentasi dan penambahan Na3PO4 yang sesuai sehingga dapat menghasilkan asam laktat dengan kadar yang tinggi. Bahan baku yang digunakan adalah limbah kubis putih yang diperoleh dari kebun petani di Batu. Proses pembuatan Asam laktat dari limbah kubis mula-mula mencuci limbah kubis hingga bersih kemudian menghaluskan tanpa penambahan air. Selanjutnya menimbang limbah kubis sebanyak 100 g dan memasukkan kedalam fermentor (erlenmeyer) dan menambahkan Na3PO4 kedalam fermentor (erlenmeyer) dan segera menutupnya dengan menggunakan kapas dan aluminium foil. Proses fermentasi berlangsung pada kondisi anaerob dan pada suhu kamar yaitu sekitar 30oC. Konsentrasi Na3PO4 yang ditambahkan divariasi sebanyak 1% ; 1,5% ; 2% ; 2,5% ; 3% dan 3,5%. Sedangkan waktu fermentasi dilakukan selama 3, 6, 9 dan 12 hari. Analisa kadar asam laktat dilakukan dengan menggunakan alat HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Berdasarkan hasil analisa diperoleh kadar asam laktat tertinggi sebesar 2,59% pada pH 3,5. Kondisi terbaik untuk waktu fermentasi didapatkan pada 9 hari fermentasi dan konsentrasi Na3PO4 yang sesuai untuk produksi asam laktat sebesar 3%.